Mohon tunggu...
Humaniora

Manusia (Adam) Evolusi Kera ataukah Tidak ?

19 September 2015   21:31 Diperbarui: 19 September 2015   21:38 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Point

  1. Adam manusia
  2. Adam diciptakan dari tanah liat

 

Sedangkan di kitab Injil Kor 15 :45 memiliki point-point

  1. Adam adalah manusia pertama

Kejadian 2 dan 3 : 7-53

Point

  1. Manusia diciptakan dari tanah
  2. Adam adalah manusia
  3. Tuhan mengusir adam dari eden karena memakan buah dari pohon itu
  4. Manusia adalah keturunan adam

 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa adam menurut informasi kitab suci adalah seorang manusia, diciptakan dari tanah liat, diturunkan dari surga ke bumi karena mendekati pohon khuldi karena bujuk rayu iblis atau ular, dan manusia adalah keturunan dari adam.

 

Kalau hanya berdasarkan kitab suci saja untuk menjawab Rumusan masalah apakah manusia/adam itu evolusi kera atau bukan, rasanya belum puas kalau mengandalkan kitab suci. Maka dari itu saya menggunakan pendekatan filsafat untuk menjawab permasalahan diatas.

 

Pertanyaan apakah manusia/adam evolusi kera atau bukan sebenarnya sudah ada sejak dahulu, akan tetapi masih diperdebatkan hingga sekarang dikarenakan adanya fosil-fosil manusia purba dan sebagainya. Sebenarnya jika ditelusuri lebih dalam lagi, maka akan ketemu pangkal dari segala permasalahan ini yaitu perdebatan 2 aliran yang memang sejak dahulu sudah ada yaitu antara aliran creation (penciptaan) dan evolution (evolusi). Aliran creation menolak adanya evolusi, karena di kitab suci tertulis tidak ada evolusi, sedangkan aliran evolusi tetap kekeh (berpegang teguh) terhadap pemikirannya karena dia menemukan bukti-bukti manusia purba. Terlepas dari itu semua, saya akan meneliti kebenarannya lewat filsafat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun