Mohon tunggu...
Putra Manurung
Putra Manurung Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Penikmat Indomie

Pelajar yang di belajar tanpa di bayar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Harapan dalam Kekecewaan

10 April 2019   02:23 Diperbarui: 10 April 2019   02:48 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini tidak seperti malam kemarin yang aku lewati
Tidak ada ada cahaya kecil bintang yang terlihat
Tetesan air hujan jatuh yang menyentuh atap membuat suhu udara tidak lagi hangat
Dan aku masih terjaga sambil mendengarkan lagu-lagu yang pernah kita nyanyi kan bersama.

Pesan singkat yang ku kirimkan kepadamu tidak mendapatkan balasan
Aku berfikir mungkin saja kau sedang dalam kesibukan
Tapi lama ku nanti tidak tetap saja tidak ada balasan
Ternyata aku lihat kau sedang bersama seseorang yang aku kenal.

Bagaikan lempeng bumi yang patah
Hati bergetar tanpa ada kata-kata yang terucap
Aku sadar kau di sana tapi mata memandang ke arah yang salah
Dan kehadiranmu seperti seseorang yang tidak pernah aku kenal.

Kekecewaan dan rasa putus asa mulai timbul dari dalam hati
Jelas hal ini terjadi bukan tanpa ada sebab dan alasan
Karena kau pernah berkata bahwa hari ini adalah hari yang tidak bisa aku ganggu
Namun sekarang aku melihat kau sedang menghabiskan malam bersama orang lain.

Aku bertanya-tanya di dalam diri
Betulkah dia orang yang aku kenal sebelumnya
Apakah orang yang sama saat ku kenal hatinya
Dan hal ini tidak bisa aku pahami.

Di dalam kekecewaan ini tetap saja ku taruh secercah harapan
Mungkin orang-orang akan berfikir aku ini orang bodoh
Memang benar aku bodoh akan apa yang aku lakukan
Tapi lebih baik di katakan bodoh dari pada menyerah pada kenyataan

Hal yang kamu harus tahu
Apapun yang terjadi baik suka dan duka
Angan dan bayanganmu selalu ada di dalam kepala dan hati ini
Dan nama panjangmu selalu ada dalam doa singkat sebelum tidurku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun