3. Wisata Religi: Belajar dari Sejarah
Untuk menyegarkan suasana sekaligus menambah wawasan, Majlis Remaja rutin mengadakan ziarah ke makam para ulama. Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah Idul Fitri atau Idul Adha. "Ziarah bukan sekadar ritual, tapi pembelajaran sejarah yang hidup. Para remaja bisa mengambil hikmah dari perjuangan para ulama dalam menyebarkan Islam," jelasnya.
Transformasi yang Menginspirasi
Dampak positif dari kegiatan Majlis Remaja ini terasa begitu nyata. Para remaja yang awalnya menghabiskan waktu dengan kegiatan kurang bermanfaat, kini memiliki kesibukan yang positif. "Kami melihat perubahan signifikan dalam perilaku mereka. Mereka menjadi lebih santun, lebih peduli pada lingkungan, dan yang paling penting, mereka menemukan tujuan hidup yang lebih bermakna," tutur Ustaz Yayan.
Kontribusi untuk Masyarakat
Yang lebih menggembirakan, para remaja ini mulai berinisiatif mengadakan berbagai kegiatan sosial. Setiap tahun mereka menyelenggarakan Festival Muharram yang melibatkan seluruh warga kampung. Festival ini dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti adzan untuk anak-anak dan pertunjukan marawis.
Mereka juga rutin mengadakan kerja bakti membersihkan masjid dan lingkungan kampung. "Ini membuktikan bahwa ketika remaja diberi kepercayaan dan wadah yang tepat, mereka bisa menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat," tambah Ustaz Yayan.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Meskipun telah menunjukkan hasil yang positif, Majlis Remaja tetap menghadapi berbagai tantangan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan pengaruh budaya luar yang semakin kuat menjadi ujian tersendiri. Namun, justru di sinilah letak keunikan wadah ini.
"Kami tidak anti-teknologi atau menutup diri dari perkembangan zaman. Yang kami lakukan adalah memberikan filter dan pondasi yang kuat agar para remaja bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk," jelas Ustaz Yayan.
Sebuah Model yang Patut Ditiru