Tapi sindiran kami selalu dianggap "jokes pinggir jurang"
Padahal kita bukan dua kubu yang sedang berperang
Hanya saja posisi antara kita memang kurang seimbang
Tujuh puluh sembilan tahun lisan kami berkata "MERDEKA"
Tapi batin kami berteriak "besok makan apa?"
Semua ini bukan bentuk perlawanan untuk paduka
Teringat kata "emas" untuk tahun dua ribu empat puluh lima
Apakah rakyat masih terlena mengahadapi hasrat paduka yang terus dilema?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H