Mohon tunggu...
Jamur Pena
Jamur Pena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media hiburan berwawasan, agar bisa kenal lebih dekat bisa follow akun instagram @putranug__ .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Tidak Takut Hantu Tapi Takut Gelap

24 Juli 2024   14:46 Diperbarui: 4 November 2024   16:04 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan dikegelapan/dok. pri

Ketakutan terhadap kegelapan telah menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita. Seringkali kegelapan ini digambarkan dengan suasana berhantu, angker, lebih parahnya menjadi pusat kejahatan.

Hal ini bermula dari warisan nenek moyang kita. Zaman dahulu situasi gelap atau malam merupakan kondisi yang dipilih oleh predator untuk mencari mangsa karena sumber makanan sedang tertidur lelap. Manusia adalah puncak rantai makanan, sehingga sangat disadari oleh nenek moyang kita untuk tidak keluar dalam kondisi gelap karena sangat berbahaya.

Kala itu teknologi belum canggih seperti sekarang, nenek moyang kita selalu bersiaga terhadap predator khususnya pada malam hari. Bayangkan saja dalam kondisi gelap jarak pandang kita mulai menurun, tubuh kita butuh istirahat dari produktivitas siang hari tapi pikiran memaksa kita untuk bersiaga.

Meski teknologi modern sudah mengurangi ancaman fisik rasa takut akan gelap masih mendarah daging dalam diri manusia, kegelisahan ini bukan berupa reaksi panik yang meledak-ledak melainkan sebagai bentuk dari sikap waspada.

Terkadang rasa takut ini mengisi ruang kosong dalam benak kita dan itu membuat kita jadi gila sehingga memunculkan imajinasi-imajinasi berupa monster dalam khayalan. Imajinasi tersebut jika dibubuhi mitos sekitar akan membuat monster-monster yang ada dibenak kita berubah menjadi sosok pocong, kuntilanak genderuwo --jika di luar negri mungkin valak, dracula, dll.

Rasa takut ini merupakan hal yang normal karena termasuk dari sikap waspada terhadap hal yang tak kita lihat, namun jika berlebihan perlu didiagnosa lebih lanjut. Hal ini dari rasa trauma atau doktrinan orang sekitar sehingga masuk dalam ranah kepercayaan bahwa hantu itu ada, bukan dari gangguan jin --jin gaakan segabut itu. 

So, pada akhirnya rasa takut ini tak perlu kita cemaskan berlebih, kita bisa mengelola pikiran untuk tetap positif, karena faktor yang paling menentukan saat ini adalah bagaimana kita menyikapi ketakutan itu sendiri.

Waspada itu penting positive thinking ga kalah penting haha,,

Sumber:

National Geographic Indonesia: https://nationalgeographic.grid.id/amp/13304451/ada-alasan-evolusi-di-balik-rasa-takut-manusia-terhadap-gelap

CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/inspirasi/20160321100008-322-118701/takut-gelap-perasaan-yang-diwariskan-oleh-nenek-moyang#:~:text=Jarak%20pandang%20yang%20buruk%2C%20membuat,muncul%20sewaktu%2Dwaktu%20hingga%20dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun