Mohon tunggu...
Putra Nizar Pratama
Putra Nizar Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Saat ini saya sedang menjalani kuliah di Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Sosial Prodi Pendidikan Sosiologi

Seorang mahasiswa dengan hobi main game dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Stunting dan Pencegahannya di Indonesia

24 Oktober 2023   12:54 Diperbarui: 24 Oktober 2023   13:01 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan Stunting Di Indonesia Pencegahannnya

 

PUTRA NIZAR PRATAMA

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

nizar.blak@gmail.com

PENDAHULUAN

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Istilah "stunting" mengacu pada kondisi ketidakcukupan gizi kronis yang terjadi pada anak-anak, yang mengakibatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang terhambat. Stunting biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama pada dua tahun pertama kehidupan seorang anak, yang merupakan periode yang sangat penting dalam pembentukan tubuh dan otak.

Data dari berbagai sumber, termasuk Badan Pusat Statistik Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menunjukkan bahwa tingkat stunting di Indonesia masih tinggi. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting di Indonesia meliputi asupan gizi yang tidak memadai, kebersihan lingkungan yang buruk, serta akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada gilirannya dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup di masa dewasa.

Untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia, perlu dilakukan upaya pencegahan yang holistik. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil termasuk:

  1. Peningkatan Gizi Anak: Pemberian makanan bergizi seimbang kepada anak sejak dini sangat penting. Ini termasuk pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, serta memberikan makanan tambahan yang kaya gizi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein hewani.
  2. Perbaikan Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan: Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan pelayanan gizi merupakan langkah penting dalam pencegahan stunting. Ini mencakup pemantauan pertumbuhan anak secara teratur dan pemberian suplemen gizi bila diperlukan.
  3. Peningkatan Kebersihan Lingkungan: Kebersihan lingkungan, seperti sanitasi yang baik dan air bersih, sangat penting dalam mencegah infeksi yang dapat mengganggu pertumbuhan anak. Program-program sanitasi dan pengelolaan limbah yang baik dapat membantu mengurangi risiko stunting.
  4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik dan perawatan anak yang sehat sangat penting. Dengan peningkatan kesadaran, orang tua dan komunitas akan lebih mampu merawat anak-anak mereka dengan baik.
  5. Dukungan Kebijakan: Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah kebijakan yang mendukung upaya pencegahan stunting, seperti program gizi anak dan peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

Dalam mengatasi stunting, kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah, sangat diperlukan. Dengan upaya bersama, Indonesia dapat mengurangi tingkat stunting dan memberikan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi yang akan datang.(Kementerian Kesehatan Indonesia 2013)

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS

1. Tingkat Stunting di Indonesia

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, tingkat stunting di Indonesia masih tinggi, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun. Meskipun ada penurunan sejak beberapa tahun terakhir, sekitar 27,7% anak di Indonesia mengalami stunting pada tahun 2020. Ini mencerminkan masalah kronis yang memengaruhi perkembangan anak-anak di negara ini.

2. Faktor-faktor Penyebab Stunting di Indonesia

Beberapa faktor berkontribusi pada tingginya tingkat stunting di Indonesia:

a. Kurangnya Gizi dan Pola Makan yang Tidak Seimbang: Banyak anak di Indonesia tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama dalam hal protein, zat besi, vitamin, dan mineral penting. Pola makan yang tidak seimbang, seperti kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan, juga menjadi faktor penting.

b. Kebersihan dan Sanitasi yang Buruk: Akses terbatas ke air bersih dan sanitasi yang buruk meningkatkan risiko infeksi pada anak-anak, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.

c. Akses Terbatas ke Pelayanan Kesehatan: Banyak masyarakat di daerah pedesaan atau terpencil masih memiliki akses terbatas ke pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk pemantauan pertumbuhan anak.

3. Upaya Pencegahan Stunting di Indonesia

Untuk mengatasi stunting di Indonesia, diperlukan serangkaian upaya pencegahan yang komprehensif:

a. Promosi ASI Eksklusif: Mendorong praktik pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak adalah salah satu langkah utama dalam pencegahan stunting. ASI mengandung nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

b. Pemberian Makanan Tambahan: Selain ASI, memberikan makanan tambahan yang kaya nutrisi seperti makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah kunci dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang sedang tumbuh.

c. Peningkatan Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan: Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, termasuk pelayanan pemantauan pertumbuhan anak, dan memberikan suplemen gizi bila diperlukan, merupakan tindakan yang sangat penting.

d. Pengelolaan Lingkungan yang Lebih Baik: Melalui program sanitasi yang baik, seperti peningkatan fasilitas sanitasi dan pemantauan kebersihan lingkungan, risiko infeksi yang berkontribusi pada stunting dapat diminimalkan.

e. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Peningkatan pengetahuan dan kesadaran orang tua dan komunitas tentang pentingnya gizi dan perawatan anak yang sehat dapat membantu mencegah stunting. Kampanye edukasi yang terarah merupakan bagian penting dalam upaya ini.

f. Dukungan Kebijakan: Pemerintah perlu mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung upaya pencegahan stunting, seperti program-program gizi anak dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan masyarakat.

Stunting di Indonesia adalah masalah yang kompleks yang membutuhkan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat luas. Dengan langkah-langkah pencegahan yang berkelanjutan, Indonesia memiliki potensi untuk mengurangi tingkat stunting dan memberikan masa depan yang lebih sehat dan produktif bagi generasi muda negara ini.

Kesimpulan

Stunting di Indonesia adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak-anak, terutama mereka yang berusia dua tahun ke bawah. Meskipun ada penurunan dalam tingkat stunting dalam beberapa tahun terakhir, angka yang tinggi tetap menjadi isu utama. Terdapat berbagai faktor yang berkontribusi pada tingkat stunting yang tinggi, termasuk kurangnya gizi dan pola makan yang tidak seimbang, kebersihan dan sanitasi yang buruk, serta akses terbatas ke pelayanan kesehatan.

Upaya pencegahan stunting di Indonesia harus melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Penting untuk mendorong praktik ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak, memberikan makanan tambahan yang kaya gizi, meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, mengelola lingkungan yang lebih baik, serta meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan perawatan anak yang sehat. Dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah juga diperlukan

DAFTAR PUSTAKA

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2483/stunting-dan-pencegahannya

https://rsudblora.blorakab.go.id/2022/12/15/mengenal-stunting-penyebab-hingga-cara-pencegahannya/

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-stunting

https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting

https://www.nestlehealthscience.co.id/artikel/masalah-stunting-anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun