Sejak dimakamkan,
Ibu tak suka lagi menulis tentang ayah.
di kepalanya sajaÂ
yang penuh kecamuk rindu tentangnya.
Dia lebih banyak menghabiskan lamunan dengan doa-doa.
Ayah benar-benar mati di depan puisi ibu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!