Sejak dimakamkan,
Ibu tak suka lagi menulis tentang ayah.
di kepalanya sajaÂ
yang penuh kecamuk rindu tentangnya.
Dia lebih banyak menghabiskan lamunan dengan doa-doa.
Ayah benar-benar mati di depan puisi ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!