Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Jalan Kaki Seharian? Geligain aja Biar Gak Pegal

9 Januari 2018   23:45 Diperbarui: 10 Januari 2018   11:22 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu, saya dan beberapa rekan kerja ditugaskan untuk Bisnis Trip ke Prancis. Selama ini saya hanya membayangkan Prancis di alam mimpi saja. Jadi ketika mendengar berita tersebut dari bos tentunya saya sangat antusias sekali . Disamping mempersiapkan materi kerja, visa, paspor dan tetek bengek lainnya, yang selalu terlintas di pikiran saya adalah, spot - spot apa saja ya yang kiranya nanti bisa dikunjungi untuk menghabiskan weekend disana.

Bisnis trip sekalian travelling boleh - boleh saja to? Apalagi waktu yang diberikan pada kami untuk stay disana cukup lama, jadi momen langka seperti ini tentunya harus dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya. Apalagi saya sudah lama tidak berlibur. Jadi anggap saja saya mau liburan sambil bekerja, hehehe. Walaupun sayangnya anak istri tidak ikut menemani.

Selain meninggalkan kenangan, berkunjung ke tempat asing menurut saya adalah suatu pengalaman yang harus dimaknai dengan sebaik - baiknya Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sana. Mulai dari adat istiadat, kebiasaan orang - orangnya, infrastruktur kotanya, dan lain sebagainya. Jadi, berkunjung ke tempat asing pasti meninggalkan kesan dan wawasan yang bisa kita ceritakan kembali ke sanak saudara atau teman - teman.

Istana Versailles
Istana Versailles
Dulu waktu mendapat tugas bisnis trip ke Jepang, selain terkesan dengan keteraturan kota dan keindahan alamnya, saya sangat terkesan sekali dengan orang - orangnya. Kebanyakan dari mereka tidak beragama tapi mampu menerapkan nilai - nilai agama dalam kehidupan sehari - hari. Toleransinya tinggi dan ramah - ramah.

Saya pernah tidak sengaja meninggalkan tas yang berisi file - file kerja di kereta, dan baru menyadarinya ketika sampai di hotel. Pada saat itu rasanya panik bukan main. Kalau kejadiannya di Indonesia sepertinya tidak usah ditanya lagi bagaimana nasib tas itu. Pasti sudah raib entah kemana. Tapi di Jepang, tas saya kembali dengan selamat tanpa kurang suatu apapun, karena ada seseorang yang menyerahkan tas saya kepada petugas kereta, dan oleh petugas itu tas tersebut disimpan di suatu ruangan yang khusus digunakan untuk menyimpan barang - barang penumpang yang tertinggal. Thanks god.

Di Prancis pun begitu. Disini tidak ada nasi, jadi hampir setiap hari saya harus kenyang makan roti. Kalau ingin makan nasi ya harus masak sendiri, atau makan di restoran Asia yang buat saya mending uangnya ditabung saja. Negara ini juga sangat multicultural namun toleransinya juga tinggi. Tidak seperti Indonesia yang mudah sekali terpancing isu SARA. Lalu banyak sekali tempat - tempat bersejarah yang bisa kita kinjungi disana. Tapi perlu diingat ya, kalau mau berwisata ke Prancis harus siap - siap pegal jalan kaki karena rata - rata tempat wisata disana besar dan luas. 

BEBAS PEGAL SELAMA JALAN - JALAN DI PRANCIS BERKAT GELIGA

Dari awal, saya dan teman - teman memang sudah berencana untuk eksploring Prancis tiap weekend. Tapi kami diingatkan dengan rekan kerja yang ada disana bahwa kami ini orang kantoran yang kebanyakan aktivitasnya duduk di kursi. Jadi harus persiapkan fisik dan stamina dan sebaik - baiknya. Takutnya otot - otot tubuh kaget dibuat jalan seharian karena jarang diajak latihan, akibatnya jadi mudah pegal atau kram. Eksploring Prancis yang harusnya menyenangkan malah jadi menyebalkan karena pegal - pegal.

Tapi kalau saya sih tidak takut pegal karena sudah punya teman setia yang selalu membantu mengatasi pegal, yaitu Geliga Krim. Dan untungnya istri tidak lupa untuk menyelipkan Geliga Krim ke dalam medical kit yang saya bawa. Geliga Krim ini sangat membantuku dalam mengatasi pegal selama di Prancis. Contohnya seperti saat saya dan teman - teman berkunjung ke Arc de Triomphe dan ke Louvre yang ternyata menghabiskan waktu dari pagi hingga sore.

Geliga Krim
Geliga Krim

Persiapan sebelum berangkat adalah istirahat yang cukup di malam hari agar stamina prima. Pada pagi harinya, sebelum berangkat tak lupa aku mengoleskan Geliga Krim di pergelangan kaki dan betis. Sambil dioles jangan lupa dipijit - pijit hingga terasa hangat. Tujuannya apa? Tujuannya untuk melemaskan otot - otot supaya gak kaget karena mau diajak jalan seharian. Karena aku kan jarang berolahraga. Kemudian perhatikan juga barang bawaan karena semakin berat beban yang kita bawa, semakin mudah pegal pula pundak dan otot - otot yang menopang tubuh kita. Kemudian pakailah sepatu yang nyaman. Jangan sepatu baru, apalagi sandal. Karena sepatu yang nyaman membuat langkah kaki menjadi flexible dan perjalanan juga nyaman. Lalu sebelum berangkat ke tempat tujuan jangan lupa berdoa supaya tidak ada aral yang melintang.

Dari apartemen ke Arc de Triomphe-nya sih kami naik kereta, tapi dari Arc de Triomphe ke Louvre kami sepakat untuk berjalan kaki saja sambil menikmati pemandangan kota Prancis di sepanjang jalan. Perjalanannya lumayan panjang, dan saat tiba di Louvre, kami pun disambut dengan antrian yang tak kalah panjang. hahaha. Tapi itu semua terbayarkan dengan pengalaman berkunjung ke Museum Louvre yang legendaris ini. Satu kata yang bisa saya ungkapkan adalah museum ini megah dan besar. Dan bahagianya saya karena bisa sedikit selfie bersama lukisan Monalisa yang terkenal itu. 

Selfie dengan Monalisa
Selfie dengan Monalisa
Arc de Triomphe
Arc de Triomphe
Setelah puas berkeliling - keliling di Museum Louvre, kami pun beristirahat. Saat teman - teman yang lain sudah mengeluh pegal, saya masih tenang - tenang. Mengistirahatkan kaki saat perjalanan panjang itu penting. Jangan lupa minum banyak air karena minum air dapat mengurangi kaku dan nyeri otot. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan terhindar dari nyeri otot. Lalu ada baiknya saat istirahat seperti ini kita melakukan relaksasi dan sedikit peregangan. Caranya mudah saja, hanya dengan memutar - mutar pergelangan kaki. Kemudian sekali lagi oleskanGeliga Krim pada pergelangan kaki dan betis sampai terasa hangat. Krimnya tidak lengket dan cepat meresap kok, jadi kulit tetap terasa nyaman. Setelah itu kami siap melanjutkan perjalanan kembali.

Karena hari sudah mulai sore, jadi kami hanya berkeliling sebentar di sekitar Museum Louvre, kemudian pulang ke apartemen dengan menggunakan bus karena teman - teman sudah tidak sanggup berjalan kaki. Sampai di apartemen, dan kembali ke kamar masing - masing, saya menyiapkan rendaman air hangat yang sudah dicampur dengan garam untuk kaki saya. Resep ini saya dapat dari istri. Air hangat bisa memperlancar peredaran darah di sekitar telapak kaki. 

Sirkulasi darah yang lancar akan mengurangi pembengkakan setelah jalan kaki seharian. Sedangkan garam dipercaya efektif meredakan sakit atau peradangan karena mengandung kristal sulfat. Kemudian sebelum tidur, saya kembai mengoleskan Geliga Krim, kali ini di pundak dan pinggang. Tidur lebih nyaman, esok paginya saat teman - teman mengeluh 'njarem' saya tetap happy karena bebas rasa pegal. Geliga Krim ini mengandung Menthol dan Methyl Salycylate, dimana perpaduan keduanya memang membantu mengatasi nyeri otot penyebab pegal.

Jadi bagaimana? Apakah kamu juga siap bebas pegal setelah jalan kaki seharian seperti saya? Jangan lupa, Geliga Krim rahasianya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun