pupuk organik berbasis cacing tanah di Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa barat, tengah menjadi perhatian masyarakat. Rumah produksi yang diberi nama "SIBUCINTA" ini mampu mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik yang berkualitas.
Cibanteng, 5 September 2023 - Sebuah rumah produksiKetua Tim Pelaksana Program SIBUCINTA, mengatakan bahwa cacing tanah Lumbricus rubellus dapat mengurai kotoran kambing dalam waktu 1 hingga 2 bulan. Selain menghasilkan pupuk kascing, cacing yang diperkirakan mampu berkembang biak dalam waktu 1 hingga 2 minggu dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan dan kosmetik. Kandungan protein yang tinggi pada cacing ini bagus dijadikan pakan ternak.
Dari program ini kami berharap rumah produksi pupuk SIBUCINTA dapat menjadi contoh bagi masyarakat terutama peternak kambing dan petani untuk mau mengolah limbah kotoran kambing menjadi pupuk kascing yang kemudian diterapkan pada lahan pertanian.
Tahapan pembuatan pupuk kascing pada rumah produksi SIBUCINTA adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kotoran kambing dari peternak kambing di sekitar Desa Cibanteng
Pengumpulan kotoran kambing bertujuan untuk pemenuhan media awal pembuatan pupuk kascing dan pemenuhan pakan cacing nantinya.
2. Pembuatan media budidaya cacing
Media budidaya dapat dibuat dari kotoran kambing dengan cara dikomposkan menggunakan kering-keringan dan starter. Kotoran hewan akan menjadi sumber nitrogen sebagai media dan pakan utama dari cacing, sedangkan kering-keringan akan menjadi sumber carbon untuk mengurangi aroma tidak sedap dari nitrogen kotoran hewan pada saat proses pengomposan. Kering-keringan yang dapat digunakan seperti serbuk kayu, cocopeat, dan sekam padi, sedangkan strater yang digunakan yaitu EM4. Pengomposan media berbahan kotoran kambing bertujuan untuk mengurai bentuk kotoran kambing yang masih keras dan berbentuk bulat agar lebih halus dan lunak untuk dikomposer oleh cacing. Selain itu, pengomposan media berbahan kotoran kambing juga bertujuan untuk menstabilkan nilai ph dan mengurangi kandungan ammonia yang terkandung pada kotoran kambing.
3. Penebaran cacing tanah pada media
Penebaran cacing dilakukan setelah media siap digunakan dalam wadah budidaya. Cacing akan masuk ke dalam media ketika media sesuai dijadikan tempat tinggalnya. Cacing yang tetap berada dipermukaan media ketika dibiarkan beberapa saat mengindikasikan media belum sesuai untuk dijadikan tempat tinggal.
4. Pemeliharaan dan perawatan cacing
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan satu kali dalam seminggu menggunakan kotoran hewan atau limbah organik rumah tangga seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Ada dua metode pemberian pakan cacing yaitu cara tebar dan pendam. Pemberian pakan cacing dengan cara tebar contohnya yaitu dengan mengkocorkan pakan ke permukaan media berupa kotoran kambing atau sapi yang diencerkan menggunakan air, sedangkan pendam pakan dilakukan dengan cara memendam pakan berupa cacahan limbah organik rumah tangga berupa sayuran atau buah-buahan di dalam media supaya tidak didatangi oleh kompetitor cacing yaitu magot. Perawatan dapat dilakukan dengan menjaga suhu dan kelembaban dari media agar tetap nyaman ditinggali oleh cacing. Suhu dan kelembaban media dapat dijaga dengan cara melakukan penyiraman dua hingga tiga kali dalam seminggu tergantung dari intensitas cuaca. Hal ini karena media yang terlalu kering ataupun basah dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan populasi cacing dalam mendekomposer media.
5. Pemanenan dan pengemasan pupuk kascing
Pemanenan biasanya dilakukan sebulan hingga dua bulan hingga seluruh media berubah menjadi kascing. Hal ini dilakukan untuk melakukan penggantian media lama dengan media baru.
Pengemasan berfungsi untuk menambah nilai jual dan daya tarik, serta mengamankan pupuk dari kerusakan pada saat distribusi. Kemasan yang digunakan berbahan PolyEthylene (PE) putih. Kelebihan kemasan ini yaitu murah, tersedia dalam berbagai ukuran, bisa dilakukan penyablonan.
Kepala desa berharap agar Desa Cibanteng, tempat di mana rumah produksi pupuk SIBUCINTA berada, dapat menjadi desa yang menginspirasi bagi desa-desa sekitar dan bisa diterapkan disetiap RW Desa Cibanteng yang memiliki lahan pertanian serta kelompok tani dalam melakukan pengelolaan.
"Kami berharap Desa Cibanteng dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk organik dan sebisa mungkin dapat diterapkan langsung pada masing-masing rw yang memiliki lahan pertanian," kata Kepala desa Cibanteng, Warso S.Sos. "Hal ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan ketahanan pangan di Desa Cibanteng," tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H