Pada abad ke-19, muncul gerakan yang mendorong keterlibatan perempuan dalam sektor ekonomi, sosial, keterampilan, warisan, dan lain-lain. Gelombang pertama feminisme terjadi pada tahun 1848-1920, dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Susan B. Anthony, Elizabeth Cady Stanton, dan Emmeline Pankhurst. Mereka memperjuangkan hak suara perempuan dan berhasil mendorong perubahan di banyak negara, termasuk pengesahan hak pilih perempuan di berbagai belahan dunia.
Fase kedua feminisme muncul pada tahun 1960-1980, dipengaruhi oleh faktor sosial, politik, dan ekonomi, terutama setelah Perang Dunia II. Gelombang ini fokus pada hak-hak pribadi, reproduksi, dan kesetaraan gender di berbagai aspek kehidupan. Jika fase pertama berfokus pada hak hukum, seperti hak pilih, fase kedua memperjuangkan kesetaraan yang lebih luas.
Fase ketiga feminisme menekankan keberagaman, interseksionalitas, dan kesadaran global. Gerakan ini mencoba memberi ruang bagi perempuan dari berbagai latar belakang serta menyadarkan dunia tentang kompleksitas masalah yang memengaruhi kehidupan perempuan secara global.
Fase generasi X menuntut kebebasan gender, di mana tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal pakaian, pekerjaan, kekuatan, dan lainnya.
Aliran feminisme:
Liberal: Kebebasan penuh bagi semua gender untuk menjadi apa saja yang mereka inginkan.
Marxisme: Perempuan setara dengan laki-laki dan bebas memilih peran mereka, tanpa pekerjaan yang secara eksklusif untuk salah satu gender.
Feminisme dalam Dunia Islam
Gerakan feminisme juga masuk ke dalam dunia Islam dengan tuntutan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hal warisan, hukum, pekerjaan, dan lain-lain
Sebab munculnya feminismeÂ