Mohon tunggu...
Sosbud

Apa Itu Cinta Sejati ? (2)

15 Oktober 2009   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:36 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyambung dari tulisan saya yang telah di posting sebelum nya, Bagaimanakah semestinya kita bersikap dalam hal mencinta dan di cintai terhadap segala hal, baik terhadap seseorang, orang lain, atau pun benda. Kita ambil contoh, jikalau kita mencintai seseorang, kita pasti sangat butuh kedekatan dengan seseorang tersebut baik secara fisik maupun rasa meski pun kita tak tahu seseorang tersebut mencintai kita atau tidak. Seandainya seseorang tersebut menerima perasaan cinta kita, hati merasa sangat senang sekali.sekali dia membuat kecewa kita, hati akan sangat terluka dan bersedih sebab takan ada manusia yang sempurna  dan takan ada manusia yang bisa ataupun mau melakukan segala hal yang kita inginkan, dan bahkan bisa jadi sebalik nya kita walaupun dia mencintai kita sepenuh hati dan kita pun sangat mencintai nya. Itu contoh kecil kerugian yang kita rasakan. Bahkan yang lebih ekstrim, ada yang sampai mogok makan, stres,linglung, bahkan ada juga yang sampai bunuh diri. Sungguh suatu tindakan yang sangat bodoh.Itu adalah salah satu contoh sikap meletakan cinta bukan pada tempat nya.

Jadi bagaimanakah semesti nya kita bersikap tentang cinta itu sendiri ?

1.Cintailah segala sesuatu yang ingin kita cintai itu sesuai dengan peraturan dan kehendak  ALLAH SWT. Dan bersikaplah terhadap yang kita cintai itu sesuai dengan yang telah di gambarkan oleh rasulullah SAW. Apakah kita boleh mencintai nya atau tidak, bolehkah kita bersikap atau berbuat seperti ini itu terhadap nya atau tidak.

2. Jangan pernah mencintai siapa pun atau apa pun dengan sepenuh hati kecuali hanya kepada  ALLAH dan rasul nya. Apabila tidak, lihatlah suatu saat, hanya kekecewaan yang akan kita dapatkan walau sepandai apapun kita bersikap dan menjaga nya. Cintailah ia apabila itu memang di anjurkan oleh ALLAH SWT. Dan bersikaplah seperti rasulullah dalam mencintai segala hal.

3. Jagalah selalu rasa dan pikiran kita agar jangan pernah memikirkan segala sesuatu terlalu dalam dan berlarut-larut, karena rasa yang dalam itu timbul karena kita selalu memikirkan nya berulang-ulang. Dari rasa yang kecil karena terlalu sering berdiam di dalam kepala kita lama-lama akan menjadi besar dan akan menguasai sebagian besar perasaan di kepala kita.Jangan pernah mencurahkan semua perasaan kita terhadap yang kita cintai itu. Cintailah sesuai dengan batas yang sudah ditentukan.

4. Jangan lah pernah mengharapkan balasan apapun dari yang kita cintai, sebab rasa dan pikiran manusia itu ALLAH SWT yang menguasai. Seperti kata pepatah minang " teraju di paling angin,hati di paling tuhan " . MAksud nya adalah, teraju layang-layang adalah angin yang menentukan arah nya.kita hanya sebagai pengendali kecil yang hanya bisa berharap kecil arah nya akan kemana. Begitupun juga dengan hati dan perasaan kita, hanya ALLAH SWT yang menentukan kemana arah nya dan apa yang akan kita rasakan. kita pun sudah diberikan panduan dan pegangan untuk bertindak dalam hal mencintai itu yaitu Al quran dan sunah.

Jadi, semesti nya tak ada hal yang perlu dirisaukan dalam hal mencintai dan dicintai itu apabila kita bersikap benar serta sesuai dengan Al quran dan sunah.Oleh karena itu, tak ada yang perlu disedihkan, tak ada yang perlu dirisaukan karena segalanya memang seperti itu adanya. ALLAH SWT yang menentukan.

Kata terakhir dari saya " LAYANG-LAYANG DI PALING ANGIN, HATI DI PALING TUHAN " .

Tak ada yang kekal dan abadi termasuk itu CINTA. Wallahu'alam bissawabb .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun