[caption caption="http://www.harianindo.com/2016/04/07/97020/brigjen-arman-depari-mengaku-tak-punya-anak-perempuan/"][/caption]"Ku tandai ibu ya, ku tandai. Aku anaknya Arman Depari..!!!"
Yah itulah sepenggal kalimat manis yang terlontar dari mulut manis Sonya Sembiring (Depari) saat mobilnya ditilang oleh Polisi cantik Ipda Perida Panjaitan, Paribanku memang cantik-cantik, Ehemm..
Kejadian ini terjadi di kota Medan, saat mereka sedang merayakan lulus-lulusan sekolah. Adik ini kesal karena hanya dia yang ditilang padahal ada banyak mobil di jalan tersebut yang juga melanggar peraturan, rasa kesalnya itu memuncak dan membuat dia emosi ketika beberapa polisi mengatakan akan membawa mobilnya ke kantor Satlantas Polresta Medan, sehingga dia melontarkan kalimat-kalimat maut yang membuatnya saat ini menjadi bahan bullian hangat terutama di media sosial.
Pertanyaannya, apakah salah yang adik ini lakukan ?
Yup, saya yakin semua dari kita akan menjawab dia salah, dia sudah membawa nama Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Arman Depari yang dia akui adalah Bapaknya dan mengancam akan  menurunkan pangkat paribanku Ipda Perida Panjaitan. Setelah dikonfirmasi oleh Brigjen Arman Depari ternyata Sonya Sembiring (Depari) ini bukanlah anak kandungnya, Brigjen Arman Depari hanya mempunyai tiga anak kandung dan semuanya adalah laki-laki.
[caption caption="https://twitter.com/karobukanbatakk/status/531077719115571200"]
Sembiring Kembaren
Sembiring Sinulaki
Sembiring Keloko
Sembiring Sinupayung
Sembiring Colia
Sembiring Pandia
Sembiring Gurukinayan
Sembiring Brahmana
Sembiring Meliala
Sembiring Pande Bayang
Sembiring Tekang
Sembiring Muham
Sembiring Depari
Sembiring Pelawi
Sembiring Busok
Sembiring Sinukapur
Sembiring Keling
Sembiring Bunuh Aji
Sumber (https://id.wikipedia.org/wiki/Sembiring_Meliala)
Jadi dalam kasus ini dia tidak salah menyebut bahwa Arman Depari adalah ayahnya, yah walaupun bukan ayah kandung.
Hal yang berikutnya adalah kenapa dia sampai berani mengancam pariban saya itu. Saya rasa hal ini disebabkan karena rasa cemas dan kecewa yang bercampur menjadi satu sehingga menyulut emosinya untuk bangkit dan mengeluarkan kalimat-kalimat negatif, ditambah lagi ketidakpahamannya mengenai prosedur tilang-menilang dan latar belakang pendidikan moralnya,
"Ku tandai ibu ya, ku tandai. Aku anaknya Arman Depari..!!!"
Saya yakin kita pun akan melakukan hal yang sama jika kita menghadapi situasi seperti itu, tapi tetap sikap seperti itu tidak dibenarkan.