Mohon tunggu...
Putra Marbun
Putra Marbun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hanya Orang Bodoh yang Mau Dibodoh-bodohi

5 April 2016   13:39 Diperbarui: 5 April 2016   15:38 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terdengar agak kasar ya judulnya.. yah judul itu muncul ketika saya merasa sudah sangat prihatin dengan maraknya media berita abal-abal, provokatif, dan fitnah yang beredar di media social akhir-akhir ini.

Seperti pada Facebook, ada-ada saja memang ulah para Haters ini, mereka memanfaatkan fasilitas Facebook untuk menyebarkan berita HOAX yang cenderung menjelek-jelekkan, memfitnah, bahkan sampai memutarbalikkan fakta demi menjatuhkan pihak tertentu.

Sudah berkali-kali saya diblok oleh media berita abal-abal tersebut, seringnya ketika saya mengirim informasi yang sebenarnya dan dari media berita terpercaya yang mempunyai badan hukum kuat seperti Kompas.com, Republika.co.id, Detik.com, Sindonews.com, Liputan6.com, Tribunnews.com, Merdeka.com dan media berita lainnya. Dari situlah saya yakin bahwa memang tujuan media berita abal-abal tersebut adalah hanya untuk menghasut orang-orang di semua media sosial agar terprovokasi dengan berita fitnah yang mereka publikasikan, masih ingat kan dengan koran Obor rakyat? yah seperti itulah kira-kira tujuannya.

Yang mengherankan bagi saya.. kenapa mudah sekali kita sebagai makhluk TUHAN yang paling seksi ini untuk langsung percaya dengan isi berita abal-abal tersebut tanpa terlebih dahulu mengklarifikasi kebenaran berita tersebut dengan melihat media berita lainnya, kemudian kita dengan perasaan mantab mulai ikut menjelek-jelekkan pihak yang sedang diserang dan disudutkan oleh media berita abal-abal tersebut.

Apakah kita tidak menyadari bahwa dengan ikut menyebarkan isi berita abal-abal tersebut berarti kita sudah ikut serta dalam menyebarkan fitnah???

Setahu saya dari dahulu sampai sekarang menyebarkan fitnah itu adalah dosa, dan bahkan TUHAN’nya orang Kristen sendiri berkata di dalam Lukas 17 ayat 1-2 yang berbunyi..

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.

Artinya, lebih baik orang yang menebar fitnah itu mati daripada harus hidup menyesatkan orang lain..!!!

Di Indonesia saja, teroris, pembunuh, bandar narkoba, koruptor, dan pelaku kejahatan berat lainnya belum tentu mendapatkan hukuman mati, namun di dalam ajaran orang Kristen ternyata penyesat atau penebar fitnah adalah merupakan ancaman serius bagi roda kehidupan ini, dan saya yakin di semua agama di Indonesia hal ini pun diajarkan.

Ada beberapa media berita yang saya dapati dari berbagai macam sumber sebagai salah satu media berita abal-abal, provokatif, dan fitnah, seperti Suara rakyat, Posmetro, Suaranews, Satunews, Voaislam, Beritabener, Suaranasional, eramuslim, pkspiyungan, NBCIndonesia, dan masih banyak lagi.

Saran saya bagi kita, sebagai makhluk TUHAN yang paling seksi janganlah mudah sekali terprovokasi oleh media berita abal-abal tersebut, mereka cenderung menggunakan SARA dalam menjatuhkan orang-orang yang mereka tidak suka atau yang tidak sepihak dengan mereka.

Kita bukan orang GUOBLOK oleh karena itu janganlah mau diGUOBLOK-GUOBLOKin oleh media berita GUOBLOK (abal-abal, provokatif, dan fitnah), karena hanya orang GUOBLOK saja yang akan percaya isi berita GUOBLOKnya..!!!

 

Tetap semangat dalam berkarya,

Indonesia Hebat..!!!

 

Note: Kritik dan Saran silahkan diisi di kolom komentar,
Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun