Sentuh, sepi, rindu.Â
Menyayat kalbu.
Tak ada yang tau,tak dapat kuberikan tauÂ
Entah dari mana kata ku mulai.Â
Biar luka itu berlalu, biar luar itu sembahÂ
Walau ku tau itu akan berbekas .
Akan dinikmati, walau aku sudah takÂ
Sanggup menelan, karna  kau tauÂ
Itu lah hidangan terbaik yang tersaji,hidangan yang harus kusantanp anugrah ilahi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!