Mohon tunggu...
Rizky Putra Haikal
Rizky Putra Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

seorang mahasiswa yang ingin membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Keadilan dari Rasulullah dalam Bisnis untuk Menjasi Inspirasi dalam Kehidupan Sehari-hari

20 November 2024   19:59 Diperbarui: 20 November 2024   20:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasulullah adalah teladan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Sebelum diangkat sebagai nabi, beliau dikenal sebagai seorang pedagang sukses yang jujur, amanah, dan adil. Praktik-praktik keadilan yang diterapkan oleh Rasulullah dalam interaksi bisnisnya bisa jadi pelajaran berharga untuk kita semua, baik sebagai mitra bisnis maupun pelaku usaha. Yuk, kita lihat beberapa contoh keadilan beliau dalam berdagang!

1. Jujur dalam Kualitas Barang

Salah satu hal yang bikin Rasulullah disukai pelanggan adalah kejujurannya. Beliau nggak pernah menyembunyikan cacat barang yang dijual. Kalau barangnya ada kekurangan, Rasulullah selalu bilang apa adanya ke pembeli. Beliau percaya bahwa jujur itu bukan cuma bikin pelanggan puas, tapi juga mendatangkan berkah.

Contoh nyata dari kejujuran ini adalah ketika Rasulullah menasihati seorang pedagang yang menyembunyikan gandum basah di bawah tumpukan gandum kering. Rasulullah mengingatkan, "Barang siapa menipu, maka ia bukan golonganku." (HR. Muslim).

2. Mengutamakan Kesetaraan

Rasulullah nggak pernah pilih kasih dalam berdagang. Beliau memperlakukan semua orang dengan sama, tanpa peduli status sosial, agama, atau etnis. Baik itu pembeli miskin atau kaya, semuanya diperlakukan dengan adil.

Dalam salah satu kisah, Rasulullah dikenal memperlakukan para mitra bisnisnya, termasuk non-Muslim, dengan sangat baik. Ini bukti kalau beliau nggak hanya adil ke satu kelompok, tapi ke semua orang.

3. Menepati Janji

Dalam interaksi bisnis, Rasulullah selalu menepati janji. Kalau beliau udah janji ngirim barang atau ketemu di waktu tertentu, beliau nggak akan terlambat. Bahkan ada kisah di mana Rasulullah pernah menunggu seseorang di suatu tempat selama tiga hari karena orang itu lupa datang. Ini menunjukkan betapa pentingnya menepati janji dalam hubungan bisnis.

4. Memberikan Hak Pelanggan dengan Baik

Rasulullah selalu memastikan bahwa pembeli mendapat haknya. Beliau nggak pernah mengambil keuntungan berlebihan, apalagi sampai merugikan pelanggan. Keuntungan yang beliau cari bukan cuma materi, tapi juga kepuasan pelanggan dan ridha Allah.

5. Sikap Ramah dan Santun

Rasulullah dikenal punya sikap ramah dan santun dalam berdagang. Kalau ada pembeli yang tawar-menawar, beliau nggak pernah marah atau tersinggung. Bahkan kalau nggak jadi beli, Rasulullah tetap memperlakukan mereka dengan baik.

6. Adil dalam Bermitra

Dalam kemitraan bisnis, Rasulullah selalu berusaha adil. Salah satu contohnya adalah dalam kerjasama dagang dengan Khadijah RA, yang kemudian menjadi istrinya. Rasulullah menjalankan amanah Khadijah dengan penuh tanggung jawab, dan keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai kesepakatan.

Dari Rasulullah , kita belajar bahwa bisnis yang sukses nggak cuma soal untung besar, tapi juga tentang menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, dan etika. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita nggak cuma bakal dipercaya oleh pelanggan atau mitra bisnis, tapi juga dapat keberkahan dari Allah SWT.

Jadi, yuk jadikan Rasulullah sebagai inspirasi kita dalam berbisnis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun