Mohon tunggu...
Nopa Ariansyah
Nopa Ariansyah Mohon Tunggu... Guru - Manusia Fakir Ilmu

Menuangkan ke dalam bentuk tulisan tentang apa yang saya dapatkan, pikirkan, dan rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Untukmu Para Sarjana di Desa Galang Tinggi

14 Juni 2020   07:43 Diperbarui: 14 Juni 2020   08:21 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nalar kritis dan daya analisis seorang sarjana harus benar-benar terasah pada kondisi ini. Jika kita yakin pada ujungnya memang pengharapan masyarakat itu sama maka lanjutkanlah. Jika kita telah berkontemplasi namun menemukan perbedaan antara awal dan ujung maka berhentilah. Sekali lagi berhentilah. Putar haluan. Kembali ke awal.

Seorang sarjana memilik tanggung jawab moral dan intelektual dalam masyarakat. Seorang sarjana harus mengambil peran dalam mencerdasakan masyarakat dan memberikan solusi terhadap suatu permasalahan. Meskipun seringnya kita hanya dianggap anak bau kencur yang belum mengerti apa-apa dalam berkiprah di masyarakat. Biarlah dianggap demikian, tak perlu diambil hati. Seiring dengan waktu maka buktikan kalau anggapan mereka salah.

Kembali ke kalimat awal tadi, karena sarjana memiliki tanggung jawab moral dan intelektual pada masyarakat maka jangan sampai seorang sarjana menjadi "tumbal politik" oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pihak-pihak yang ingin memuluskan langkahnya dan meperalat para sarjana untuk terjun ke arena pilkades dengan menjadi calon peserta. 

Saya mengatakan dengan lugas dan tegas bahwa saat ini kesarjanaan kita sengaja dipakai untuk diperalat agar mencederai demokrasi secara terselubung, tesusun, dan licik. Kita sengaja diiming-imingi agar ikut turun menjadi peserta pilkades agar beberapa orang tersingkir karena berkurangnya basis suara pemilih calon tertentu ataupun syarat ketidakcukupan bobot ijazah seorang calon karena jumlah bakal calon yang sudah overload.

Seorang sarjana dengan tanggung jawab moral dan intelektualnya harus sadar serta mengambil sikap yang jelas dan tegas. Menolak segala bentuk pencederaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang tidak adil dan beradab. Cara-cara seperti ini harus dilawan karena merupakan sebuah kebohongan publik yang tak bermoral. Seorang sarjana dengan kapasitas intelektualnya harus berani bersuara dan bersikap.

Kita memang dipersiapkan untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan dari generasi sebelumnya yang memang belum banyak memiliki gelar sarjana. Namun kita jangan terlalu sombong seakan-akan kita merasa hebat hanya karena sudah memiliki gelar kesarjanaan dibanding para pendahulu kita. Lalu dengan sombongnya pula kita langsung terjun bebas ke arena pilkades mendatang hanya karena dukungan dari beberapa warga yang belum tahu jelas apa motifnya.

Kita tahu bahwa setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada masanya. Saya meyakini bahwa nanti akan tiba dengan sendirinya, waktu yang akan memanggil kita untuk berbuat dan berkotribusi lebih pada desa kita tercinta, Galang Tinggi. 

Saat ini teruskanlah apa yang bisa kita perbuat untuk mengisi hari-hari kita dengan kegiatan yang produktif dan konstruktif. Apapun profesi yang dijalani saat ini, selama halal dan tidak merugikan orang jalanilah. Berproseslah terus dengan terus belajar hal positif apa saja untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas intelektual. Tak perlu kita hiraukan para tetangga dan masyarakat yang memberian cemo'oh pada gelar kesarjanaan kita. 

Demikian juga jika kita merasa ada sebuah cita-cita lain yang lebih menarik, menjajikan penghasilan yang besar, dan lebih prestige silahkan saja mengejar cita-cita tersebut. Tapi tetap jangan lupakan tanah kelahiran kita. Tetaplah memberikan sumbangsih apa saja yang kita bisa lakukan nanti untuk kemajuan desa kita ini.

Namun di sisi lain jika diri kita yakin dan merasa mampu untuk menjawab tantangan dan harapan dari masyarkat makan lanjutkah dengan haqqul yaqin bahwasannya ini merupakan panggilan pengabdian untuk memberikan kontribusi yang lebih besar pada masyarakat Galang Tinggi. Mintalah petunjuk dari sang Khaliq, lalu bulatkan tekad, rancang mekanisme berpikir mengenai kerangka kerja yang sistematis, lalu tuangkan dalam visi-misi kita. Mudah-mudahan niat baik kita selaku seorang sarjana di jabah-Nya.

Selanjutnya pada bagian akhir tulisan ini saya menuliskan pesan kepada siapa saja putra terbaik desa Galang Tinggi yang ikut dalam pencalonan kades yang akan datang. Bahwasannya saya tidak memandang apapun gelar kependidikan wak/mamang/kakak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun