Sejak saat itu lah saya terbayang-bayang dengan nasi goreng Pattaya, hingga pada akhirnya saya bisa menikmatinya di Alor Food Street pada tahun 2019 bersama orang terkasih, istri tercinta. Setelah makan kami membayar dikasir sebesar 36 Ringgit Malaysia dengan rincian 28 Ringgit untuk dua porsi nasi goreng Pattaya dan delapan Ringgit untuk dua gelas es teh manis.Â
Setelah itu kami mengitari sekitaran Bukit Bintang sambil menikmati suasana-suasana di sana. Di sana juga terdapat banyak hiburan jalanan yang berupa musik-musik band. Tidak jarang juga lagu-lagu dari Indonesia khususnya lagu dangdut didendangkan. Kami pun tersenyum sambil berseloroh kepada istri "Ini mah di Sudirman Street Palembang banyak" hehehe...
Pada hampir sekitar pukul 23.00 setelah puas mengitari Bukit Bintang sambil mengabadikan beberapa momen dalam bentuk foto kami mulai berjalan pulang menuju hotel. Setelah sampai di hotel kami membersihkan diri dan bersiap-siap untuk beristirahat karena besok paginya jadwal di itinerary sangat padat sudah bersiap untuk di lalui.Â
Sebelum terlelap kami berdua masih belum percaya bahwa kami sudah menempuh perjalanan sejauh ini hingga di negeri orang. Sambil membayangkan  bagaimana proses kami dari Indonesia sejak siang tadi hingga akhirnya rebahan dengan nyaman di kasur hotel negara asing. Sambil memejamkan mata saya berkata kepada istri "kita ini berangkat dari Palembang dan wilayah ini masih berada di wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya yang pusatnya di Palembang. Jadi perjalanan kita ini masih belum jauh.". Continue.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H