Peranan Bank sebagai media atau jembatan penghubung antara pihak yang memiliki uang lebih dengan pihak yang membutuhkan dana membuat sebagian besar orang di dunia pernah berhubungan dengan Bank, baik itu untuk menabung ataupun untuk mengambil modal atau pinjaman. Seiring perkembangan dunia usaha, peran Bank-pun kian bertambah, di Bank kita juga bisa berinvestasi, sebagai money changer, sebagai pemberi jaminan untuk pihak yang ingin melakukan transaksi antar negara, bahkan untuk melakukan pembayaran tagihan telepon dan listrik.
Apakah anda pernah berinteraksi dengan Bank? Bagaimana layanan Bank tempat Anda melakukan transaksi? Bagaimana dengan pelayanan Tellernya? Teller ialah orang yang melayani ketika Anda ingin mengakses akun Anda, baik itu untuk menyimpan uang ataupun menarik uang, teller juga yang menerima uang apabila anda melakukan transaksi pembayaran melalui Bank. Tidak heran jika kita harus antri ketika kita ingin bertransaksi melalui Teller. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jika Anda menjadi seorang Teller ?
Untuk mendapat pekerjaan menjadi seorang Teller di suatu bank memang tidak memerlukan keahlian khusus, bahkan kebanyakan lowongan pekerjaan pada posisi ini terbuka untuk semua lulusan program studi. Lulusan Teknik, Hukum, Sosial Politik, ataupun bahkan Pertanian bisa mendapatkan pekerjaan untuk posisi Teller. Lantas apakah pekerjaan menjadi Teller adalah perkara mudah? Sebelum kita memutuskan jawaban, mari kita lihat apa saja tugas dan tanggung jawab seorang Teller bank pada umumnya.
1. Menjalankan Transaksi Nasabah Bukan Merapikan Uang Nasabah.
Fungsi seorang Teller ialah melayani nasabah yang ingin melakukan transaksi perbankan seperti menyimpan dan mengambil dana yang ada pada suatu akun bank / nomor rekening. Karena banyaknya nasabah maka seorang Teller harus bekerja lebih cepat. Dalam menjalankan transaksi nasabah khususnya menyimpan dana, terkadang akan memakan waktu lebih apabila uang yang mereka terima tidak dalam keadaan rapi apalagi jika uang tersebut dalam jumlah yang besar karena sebelum Teller bank menjalankan transaksi anda pada sistem, terlebih dahulu dana Anda harus dihitung dan di cek keasliannya. Proses merapikan uang ini akan memerlukan waktu dan bisa membuat nasabah lain yang sedang mengantri menjadi tidak nyaman. Ada baiknya jika kita terlebih dahulu merapikan uang kita sebelum melakukan transaksi di bank demi kenyamanan antar sesama nasabah. Apakah kita mau menerima uang yang tidak rapi dari bank?
*tips : uang dikelompokkan berdasarkan pecahannya kemudian seragamkan sisi gambarnya. Satu ikat uang (dengan pecahan yang sama) terdiri dari seratus lembar.
2. Memastikan Setiap Transaksi Dijalankan Dengan Benar.
Transaksi di yang terjadi di Teller bank tercatat atau direkam di suatu sistem, baik itu penyetoran dan penarikan dana. Terkadang dalam melakukan penginputan transaksi dapat terjadi kesalahan yang bisa merugikan si Teller. Kelebihan atau kekurangan satu digit angka dalam menginput transaksi bisa berakibat fatal. Contohnya, nasabah A melakukan setoran sebanyak Rp 100.000 (angka "0" ada lima) sedangkan Teller mencatat di sistem sebanyak Rp1.000.000 (angka "0" ada enam). Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian jumlah pada sistem dan jumlah fisik uang yang diterima teller dengan selisih Rp 900.000. Selisih ini akan dibebankan ke individu Teller yang menjalankan transaksi. Itulah sebabnya seorang Teller harus menjadi lebih teliti.
*tips: Segera laporkan apabila transaksi yang anda lakukan tidak sesuai, baik itu kelebihan maupun kekurangan penerimaan dan penyetoran dana karena tindakan Anda akan menolong si Teller secara pribadi.
3. Memilah Uang Berdasarkan Kondisi Layak Edar dan Tidak Layak Edar.