Mohon tunggu...
adi putra
adi putra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harapan Keadilan dalam Penegakan Hukum

21 Mei 2017   19:41 Diperbarui: 21 Mei 2017   19:59 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tahu kalau hukum seharusnya berada diatas segalanya. tapi apa yang terjadi saat ini? tersangka korupsi yang dapat keluar negeri dengan santainya karena menyogok beberapa oknum? hakim yang membebaskan PT Bumi Mekar yang telah membakar hutan puluan hektar dan menolak ganti rugi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar 7,9 triliun rupiah? hakim yang memvonis Nenek Asiani penjara 1 tahun karena mencuri 7 batang kayu? mungkin kalian semua penasaran kenapa hal ini dapat terjadi kan?

pertama mari kita bahas berapa sih gaji hakim?

Anda dapat membaca gaji hakim di situs ini https://www.money.id/news/ini-deretan-gaji-hakim-di-indonesia--1605301.html

dari situs itu kita tahu berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No 94 Tahun 2012 gaji terendah adalah sekitar 8 juta rupiah dan tertinggi lebih dari 40 juta rupiah, dan itu belum termasuk tunjangan.

Nah... Cukup aneh bukan? walau gaji sangat tinggi tapi kenapa masih banyak oknum yang melakukan kecurangan dengan menjual hukum yang berlaku? Baru-baru ini kasus AHOK dan Habib Rizieq juga menyadarkan kita apakah di Indonesia tercinta ini telah benar dalam penegakan hukum?

oke saya akan ulas sedikit tentang 2 kasus yang sedang panas ini

1. Kasus AHOK (katanya penodaan agama)

kita dapat melihat terjadi banyak sekali demo yang terjadi karena statement Ahok yang bilang "karena dibohongin pakai surat Al Maidah ayat 51". Kalau menurut saya pribadi hal ini tidak melecehkan, karena kita tahu sendiri bahwa banyak sekali orang yang saat ini memanfaatkan agama demi kepentingan politik maupun karier. mungkin anda tidak setuju dan bilang bahwa saya salah, saya kafir, dll. Okay, that's fine, kan semua pendapat orang beda-beda dan ini pendapat saya. dan kita tahu bahwa permintaan dari luar negeri untuk meninjau hukum ahok kembali karena dinilai tidak bersalah. Kita tahu juga kalau Ahok juga tidak pernah mangkir dari panggilan kepolisian untuk diperiksa, ini menjadi nilai lebih untuk beliau. walau saya sendiri sebagai umat muslim juga tidak setuju akan perkataan Ahok walau saya juga tahu hal itu juga benar. tapi saya hargai beliau karena kesadaran hukum yang tinggi dan menghormati hukum yang berlaku.

2. Kasus Habib Rizieq (katanya kena kasus pornografi, penghinaan lambang negara, dan lainnya)

kita juga tahu beliau merupakan seseorang yang di hormati oleh banyak orang. namun akhir-akhir ini beliau juga terkena banya sekali kasus. namun yang saya sayangkan adalah sikap beliau yang tidak memenuhi panggilan kepolisian, bahkan baru-baru ini keluar negeri dan bahkan meminta bantuan PBB karena merasa dikriminalisasi. kita tahu jika kita taat akan hukum yang berlaku dan tidak berbuat salah pasti dengan santainya akan datang memenuhi panggilan bukan malah pergi dan meminta bantuan apalagi ke PBB. dan saya cukup menyayangkan banyak perpecahan bahkan sangat ramai sekali di media sosial jika membahas satu ulama ini. tentu saya pribadi berharap hukum yang adil ditegakkan dan beliau cepat kembali ke Indonesia demi mengakhiri perselisian yang sangat suram akhir-akhir ini.

Dari dua kasus diatas mungkin bagi sebagian orang sangat sepele dan untuk sebagian yang lain sangat penting. Kita semua tentu berharap hukum yang adil ditegakkan di negara Indonesia tercinta ini. kita tidak mau berlarut-larut dalam perpecahan, berita hoax, saling menuduh kafir, dan sebagainya. bahkan baru-baru ini terjadi juga konflik yang terjadi antara suku dayak dengan FPI. tentunya hal ini sagat menyedihkan untuk kita. kemana rasa "BHINEKA TUNGGAL IKA" yang seharusnya kita tetapkan saat ini? Haruskah kita terpecah belah karena hukum yang berlaku kurang tegas? atau karena dua kasus diatas yang saya contohkan?

Untuk kedepannya kita pasti menginginkan hal yang sama. hukum dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya dan tiada perpecahan yang terjadi seperti sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun