Mohon tunggu...
Putra Batubara
Putra Batubara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya cuma manusia biasa, tak ada yang istimewa dari saya...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana PSI Bisa Meyakinkan Ahoker Jika Ahok Saja Tak Mau Bergabung?

24 Februari 2019   12:58 Diperbarui: 24 Februari 2019   19:39 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Ahok ini harus menjadi alarm bagi PSI. Apalagi sebagai partai yang mencitrakan diri sebagai partai anak muda, PSI harus berani benar-benar menonjolkan diri sendiri, jangan lagi menjual sosok-sosok atau figur-figur yang bukan kadernya sendiri. Selain terbukti tidak bisa berbuat apa-apa, figur-figur tersebut kader partai lain dan partai lain sudah terbukti mengawal figur yang ditokohkan.

Seperti yang disampaikan Ketua Umum PSI, Grace Natalie, dalam pidato pada acara ulang tahun keempat PSI di Indonesian Convention Exhibition, BSD, Pagedangan, 11 November 2018 lalu, bahwa misi pertama dari tiga misi PSI kalau lolos ke parlemen adalah menjaga dan mengawal para pemimpin reformis di tingkat nasional dan juga lokal dari gangguan politisi hitam. Seperti Jokowi, Ridwan Kamil, Nurdin Abdullah, dan Tri Rismaharini.

Tokoh-tokoh yang disebut itu bukan baru menjabat atau pemain debutan seperti PSI. Figur-figur itu punya partai pendukung yang sudah terbukti mengawal dan mendukung kinerja mereka selama ini sehingga bisa kembali mencalonkan atau naik level kepemimpinan. Jokowi dan Risma misalnya, jelas keduanya adalah kader PDIP.

Nurdin dan Emil memang bukan orang partai. Tapi keduanya tidak pernah terdengar direcoki, karena memang partai pendukung turut mengawal dan mendukung kinerja yang bersangkutan. Untuk Nurdin misalnya, didukung PKS mulai dari bupati Bantaeng periode pertama hingga Pilgub Sulawesi Selatan. PAN mendukung sejak periode kedua hingga Pilgub. Gerindra dan PKS juga terbukti mengawal Emil selama menjadi Walikota Bandung. Memang tidak berlanjut ke Pilgub. Karena masing-masing punya alasan politik sendiri.

Karena itu lucu kalau kemudian PSI sebagai pendatang baru koar-koar mau mengawal kader partai lain atau figur yang sudah terbukti dikawal dengan baik oleh partai pengusungnya selama ini. Klaim-klaim PSI bisa pula semakin ditertawakan. Karena dalam mengawal Jokowi agar tidak dipengaruhi elite-elite partai dalam menentukan cawapres saja PSI tidak berhasil. Padahal Jokowi, dan juga sesuai dengan aspirasi PSI, menginginkan agar Mahfud MD sebagai cawapres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun