Mohon tunggu...
Putra Batubara
Putra Batubara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya cuma manusia biasa, tak ada yang istimewa dari saya...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Label Konsumtif dan Anjuran Agama di Bulan Ramadhan

25 Juli 2012   08:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak tulisan yang mengangkat soal melonjaknya tingkat konsumsi masyarakat muslim Indonesia selama bulan Ramadhan. Hampir semua tulisan tersebut memvonis bahwa perilaku seperti itu salah. Tulisan saya ini mencoba memberikan perspektif lain, meski tidak bisa membenarkan paling tidak tulisan ini dapat menjadi sudut pandang baru bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah untuk berbagi sesama

Faktanya ajaran islam mengatakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan dimana semua yang dilakukan dan diminta oleh ummat muslim akan digancar dengan kebaikan berlipat – lipat. Bulan Ramadhan juga sebagai bulan penuh rahmat, bulan dimana ada kewajiban tiap orang mampu untuk memberikan panganan pokok kepada yang kurang mampu (konsep zakat fitrah)

Logika sederhana jika dipakai dalam hidup sehari – hari yaitu pola konsumsi. Pada bulan selain Ramadhan orang biasa makan 3 kali sehari, di bulan Ramadhan pola konsumsi menjadi 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Dengan logika sederhana seharusnya tingkat konsumsi publik mengalami penurunan tapi ternyata fakta dilapangan bahwa bahan makanan pokok menjadi mahal karena factor permintaan yang terus meningkat akibarnya harga – harga menjadi mahal karena stoknya terbatas

Anjuran Agama Islam

Selama bulan Ramadhan, agama islam mengajurkan ummatnya untuk berbagi sesama, karena nilai pahalanya akan berlipat – lipat, dan ingat bahwa jumlah pemeluk agama islam di negara kita sangat mendominasi. Kolak saja yang biasanya menjadi panganan penutup dalam bulan biasa di bulan Ramadhan ini menjadi panganan utama disetiap berbuka puasa, doktrin kesehatan juga berpengaruh disini karena menurut ilmu kesehatan dan sejarah puasa nabi Muhammad bahwa berbuka puasa dengan yang manis – manis, Indonesia menafsirkannya lewat panganan kolak dan es buah. Tentu semua sudha paham bahan dasar ini semua adalah gula, jadi permintaan gula akan terus meningkat selama bulan ramadhan.

Dan tiap ummat muslim berlomba – lomba memberikan panganan berbuka secara gratis kepada yang berpuasa disetiap masjid hingga tempat – tempat umum seperti terminal, stasiun dan pasar. Ajaran agamanya bahwa setiap orang yang memberikan berbuka kepada yang sedang berpuasa maka pahala yang memberikan buka puasa akan sama dengan yang berpuasa

Itu soal pangan, selanjutnya soal pakaian. Ada semacam budaya di masyarakat soal pakaian beribadah. Bahwa baju koko, gamis putihm sarung, peci dan lobe adalah pakaian taqwa yang pantas dibawa saat ibadah ke masjid, nah selama Ramadhan permintaan ini pun meningkat. Dan kebiasaan masyarakat muslim Indonesia membeli pakaian taqwa nya saat mendekati dan mengakhiri Ramadhan.

Selaian itu, karena diajarkan berbagi dan mendapat pahala yang berlimpah banyak juga yang melakukan kegiatan social seperti menyantuni anak panti asuhan, memberikan bantuan ke masjid dan musholla serta yayasan social lainnya. Permintaan alqura pun meningkat karena banyak masyarakat yang mau menyumbangkan kitab suci tersebut ke masjid – masjid dekat rumah mereka

Ramadhan Memang Bulannya Berbagi

Kalau ada yang mengatakan bulan Ramadhan jadi bulan paling boros tentu saya mengatakan “tidak juga”. Saya justru berterimakasih kepada ajaran Islam dengan adanya bulan Ramadhan ini. bulan Ramadhan ini bulan terbaik yang pernah ada, bulan yang mampu membuat semua warga tersenyum, bulan dimana orang mampu menahan amarahnya, bulan dimana orang yang kaya mau secara besar – besaran membantu orang yang kurang mampu, bulan dimana justru rakyat bisa dekat dan bertegur sapa dengan pemimpinnya, bulan dimana orang saling nasehat menasehati satu sama lain, bulan dimana orang beramai – ramai berkunjung ke masjid serta bulan yang memberikan berkah kepada penjual makanan bukaan dadakan… selamat menikmati bulan Ramadhan 1433 H …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun