Algoritma kebangsaan bisa digunakan untuk memperkenalkan tokoh nasional yang inspiratif melalui cerita visual atau wawancara. Tokoh ini bisa dari kalangan pemimpin, pahlawan, atau bahkan sosok modern yang berkontribusi besar bagi bangsa. Dengan algoritma yang tepat, platform bisa menampilkan tokoh-tokoh ini sesuai dengan minat pengguna.
3. Menguatkan Bahasa dan Identitas Lokal
Algoritma kebangsaan dapat mempromosikan konten budaya lokal di berbagai platform digital selain konten dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Dengan demikian, generasi muda menjadi lebih akrab dengan bahasa dan identitas bangsa, serta lebih menghargai keberagaman budaya Indonesia.
4. Melakukan Kampanye dan Gerakan Sosial Kebangsaan Secara Online
Algoritma kebangsaan juga dapat digunakan untuk menyebarkan kampanye sosial yang fokus pada kebangsaan, seperti gerakan patriotisme atau hari-hari besar nasional yang di unggah melalui platform online. Dengan banyaknya generasi muda yang terlibat, mereka dapat merasa menjadi bagian dari gerakan bersama, memperkuat rasa persatuan, dan memiliki kebanggaan pada negara mereka.
Dengan menggunakan algoritma kebangsaan untuk menanamkan patriotisme pada generasi muda, tentunya ada juga beberapa tantangan, di antaranya:
1. Minat Generasi Muda yang Rendah
Banyak generasi muda yang tidak tertarik dengan konsep persahabatan karena mereka menganggapnya membosankan atau tidak relevan. Mereka lebih menyukai konten hiburan digital atau teknologi yang lebih interaktif dan personal.
2. Paparan Informasi Global
Generasi muda saat ini sangat terpapar informasi dari berbagai negara melalui internet, media sosial, dan platform streaming. Hal ini terkadang membuat mereka lebih dekat dengan budaya atau prinsip global daripada nilai-nilai kebangsaan.
3. Kurangnya Keteladanan