Mohon tunggu...
Putra Vergian
Putra Vergian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Saya membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-MBKM: Mahasiswa Unej Bantu Warga Memanfaatkan Buah Kakao Jadi Produk Kosmetik

8 Agustus 2023   11:15 Diperbarui: 8 Agustus 2023   11:23 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN-MBKM: Mahasiswa UNEJ Bantu Warga Memanfaatkan Buah Kakao Menjadi Produk Kosmetik

Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah inovasi yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan kebijakan untuk mentransformasi sistem Pendidikan tinggi di Indonesia guna menghasilkan lulusan yang lebih relevan atau ahli di bidangnya. Pada program ini mahasiswa diberikan keleluasaan untuk mengikuti proses pembelajaran di luar program studi termasuk kegiatan magang di industri atau balai penelitian. Namun, bentuk magang program MBKM memiliki durasi panjang sekitar 5 bulan yang setara dengan 20 sks kegiatan belajar dalam kelas. Program MBKM menilai bahwa dengan magang 5 bulan dirasakan telah cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa.

Program magang MBKM ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Program Studi Kimia Universitas Jember dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslit KoKa) sebagai mitra. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia ini berlokasi di Jl. PB. Sudirman 90, Jember, Jawa Timur. Kode Pos: 68118. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia adalah lembaga non-profit yang memperoleh mandat untuk melakukan penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan kakao secara nasional serta sebagai penyedia data dan informasi yang berhubungan dengan kopi dan kakao, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 786/Kpts/Org/9/1981 tanggal 20 Oktober 1981.

Adapun mahasiswa yang mengikuti program magang MBKM di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia ini yaitu Hafilia Firda Maharani, Luthfi Afrilia Khumairoh, Nur Safika,  Putra Vergian, Rachma Taufiq Utami, Ratna Lindasari, dan Trisnaningtyas Novela Ramadhani yang berasal dari Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Jember. Pada kesempatan magang MBKM ini mahasiswa memperoleh pengalaman yang riil di dunia kerja. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan wawasan yang diperoleh kepada masyarakat.

Salah satu kegiatan pengaplikasian yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu sosialisai sabun cair dari limbah kukit kakao dan sabun padat dari lemak kakao. Sosialisasi ini ditujukan kepada warga di Dusun Gumuklimo, Nogosari, Rambipuji, Jember, Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena di daerah terdapat perkebunan tanaman buah kakao yang luas. Kegiatan sosialisai ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu observasi, identifikasi masalah, penyusunan penyelesaian, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini berlangsuang selama 5 minggu.

Minggu pertama yaitu observasi. Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke Dusun Gumuklimo. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perkebunan tanaman kakao yang ada di dusun tersebut.

Dokpri
Dokpri

Minggu kedua yaitu identifikasi masalah. Pada tahap ini mahasiswa melakukan diskusi terbuka dengan warga Dusun Gumuklimo mengenai permasalahan yang ada di Dusun Gumuklimo. Hasil diskusi yang diperoleh yaitu buah kakao yang ada di perkebunan selama ini hanya dimanfaatkan sebagai produk olahan coklat dan limbah kulit kakao nya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dibuang begitu saja.

Minggu ketiga yaitu penyusunan penyelesaian. Pada tahap ini mahasiswa bersama dengan warga Dusun Gumuklimo melakukan diskusi untuk memperoleh solusi dari permasalahan yang ada. Solusi yang diperoleh yaitu memanfaatkan limbah kulit kakao sebagai bahan dalam pembuatan sabun cair dan lemak kakao dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembatan sabun padat. Hal ini dilakukan karena kulit kakao mengandung mineral kalium yang dapat diubah menjadi KOH dengan cara dikeringkan, dibakar, kemudian direndam dalam air selama 3 hari. Selain itu, lemak kakao juga berpotensi untuk digunakan dalam pembuatan sabun padat sehingga menambah variasi produk dari buah kakao. Dengan adanya solusi ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran warga dalam membeli kebutuhan sabun. Bahkan, olahan sabun tersebut dapat menambah penghasilan warga Dusun Gumuklimo.

Minggu keempat yaitu pelaksanaan. Pada tahap ini mahasiswa melaksanakan sosialisasi kepada warga Dusun Gumuklimo mengenai alat, bahan, dan tata cara pembuatan sabun cair dari KOH kulit buah kakao dan sabun padat dari lemak kakao, serta pengemasan kedua jenis sabun tersebut. Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah warga Dusun Gumuklimo setelah diizinkan oleh tuan rumah yaitu Bapak Rais dan ketua RT setempat, yaitu Bapak Adit. Sosialisasi ini dihadiri oleh para ibu rumah tangga yang ada di dusun gumuklimo. Pada kegiatan ini warga setempat yang hadir tidak hanya mendengarkan penjelasan dari mahasiswa tetapi juga ikut mempraktekkan secara langsung cara pembuatan masing-masing sabun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun