Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita tentang Hujan] Sebuah Kenangan tentang Derai Hujan

11 Februari 2020   14:34 Diperbarui: 12 Februari 2020   07:20 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa, Ndre?" Tanya Selly tampak cemas.

***

Tiga bulan kemudian. Tanggal duapuluh di bulan ketujuh, seharusnya menjadi hari bahagia Selly bersama Dito, laki-laki yang telah dipilihkan orang tua Selly untuk mendampingi hidup anak gadis mereka satu-satunya itu.

Tapi Tuhan berkehendak lain. Pernikahan itu gagal. Beberapa hari sebelum hari pernikahan tersebut berlangsung, Dito tertangkap basah sedang berada di apartemennya dengan seorang wanita cantik di dalam pelukannya. Selly kecewa, terlebih lagi kedua orang tuanya yang ternyata telah salah memilihkan calon pendamping bagi Selly.

Andre menghela napas panjang. Hal yang sebenarnya ia inginkan itu akhirnya terjadi. Ia tampak gamang. Seharusnya kebahagiaan Selly adalah kebahagiaannya juga. Seharusnya ia tak perlu berbuat macam-macam, karena tangan Tuhan lah yang akan melakukan semuanya, dengan mudahnya, semudah membalikkan telapak tangan.

***

Setahun berlalu. Andre masih mengingat betul detail kejadian demi kejadian di rooftop kafe yang membuat tubuhnya kembali bergetar. Seandainya hal bodoh itu benar-benar ia lakukan. Mungkin saja ia dan Selly tetap bertemu di alam sana -- di neraka lebih tepatnya. Seandainya saja ia tak ingat bahwa ia masih punya Tuhan yang akan memberikan segala yang terbaik untuknya. Seandainya dan seandainya lainnya masih berputar-putar di otak Andre.

Kala itu sebotol botulinum nyaris saja merenggut nyawa Selly. Hingga Andre tersadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kebodohan. Dengan segera ia memasukkan botulinum tersebut ke sakunya lagi, dan membiarkan Matcha Latte milik Selly seperti sedia kala -- hanya tercampur sedikit rintik dan aroma hujan.

Kala itu Andre hanya membiarkan dirinya berdamai dengan keadaan, dan membiarkan Tuhan bekerja sesuai dengan ketentuan-Nya.

Hujan sedang deras-derasnya sore ini. Pertemuan tak terduga antara Andre dengan Selly, di sebuah rooftop kafe, nyatanya memang hal luar biasa yang patut ia syukuri, bahkan hingga detik ini. Karena dari pertemuan itu, Selly benar-benar paham bahwa Andre lah laki-laki yang paling tulus mencintainya. Dan Andre pun benar-benar paham, bahwa jalan Tuhan apapun itu, adalah yang terbaik bagi dirinya dan juga Selly.

Hujan sedang deras-derasnya sore ini. Secangkir Cappucino, Matcha Latte dan suara derai hujan kini melebur dalam kehangatan kebersamaan Andre, Selly, dan Petrichor, si Andre junior yang kini tengah bermukim di Rahim Selly. Kini hidup Andre kembali sempurna, hidupnya yang dipenuhi semua tentang Selly.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun