"Betul, Pak, sekarang tinggal kita berdua ya," Pak Hamid menganggukan kepala, kemudian ia tampak melanjutkan ceritanya, "Pak Jaya akhirnya menyerah dengan penyakit strokenya, Pak Hendro tiba-tiba terkena penyakit jantung."
"Kalau Pak Hendro, saya nggak kaget, karena saya tau beliau pada masa mudanya seperti apa, sering mabuk-mabukan kan?" ujar Pak Ronald.
"Nggak lama berselang, Pak Danu juga dipanggil."
"Yang jatuh di kamar mandi itu?"
"Iya," ucap Pak Hamid sambil memperlambat langkahnya.
"Semua sudah ada gilirannya ya Pak."
"Lalu besok giliran siapa ya, Pak?"
Keduanya termenung, lalu mengambil cabang jalan yang berbeda. Entah apa yang ada di benak mereka berdua. Namun tampaknya, mereka sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi ke depannya. Manusia memang wajib berusaha, namun perihal hasil tetap Tuhan yang akan menentukan.