Sesekali kantuk menerjang
Dibiarkannya angin membelai matanya, beberapa saat
: Lelah dan kantuk melebur
Sementara bunyi langkah kaki yang berlalu lalang tetap terdengar
Seakan mengingatkan
: Bahwa bagaimanapun hidup, akan tetap terus dilewati
Lelaki yang diterjang kantuk itu memang sudah tak muda lagi
Namun tangan keriputnya
Tak ingin menggantungkan hidupnya pada orang lain
Mungkin, berjuang dengan keringatnya sendiri di masa tua
Adalah bentuk rasa syukurnya terhadap Yang Maha Esa
Sucikan tangan-tangan yang memegang erat harta
Buka genggaman yang telah menjadi hak mereka
Sumber Ilustrasi: dokpri
Jkt, Des 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H