luruh
langit pedih
kemudian menangis
air menggenang
meratapi nasibnya
namun sesungguhnya: tiada yang sia-sia
ada kaki yang diam sejenak. menanti langit bersedia hentikan tangis. menanti Tuhan mengabulkan segala harapnya. menanti malaikat meng-aamiin-kan doa-doa di kala hujan.
ada kaki yang tetap berjalan. menetapkan langkah tanpa ragu. beriringan dengan rintik-rintik hujan. berkejaran dengan waktu: ada sebuah senyum yang kelak menyambutnya di rumah.
ada pula roda yang berputar. yang tak peduli seberapa derasnya hujan. yang tak peduli seberapa lama waktu meninggalkannya. semua tetap dijalankan. demi meraih keping-keping rupiah. demi perut yang akan tetap diisi, walau hanya dengan sesuap nasi.
ilustrasi adalah milik penulis