Â
Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah
Aku menata hati, mengambil serpihan hati yang sempat tercecer, mengumpulkannya, lalu aku rekatkan kembali. Aku juga tengah berusaha membuang kenangan tentangmu, tentang kita, walau tak mampu sepenuhnya.
Â
Selang waktu berjalan kau kembali datang
Tanyakan keadaanku
Â
Kamu lagi. Ternyata aku bertemu denganmu lagi setelah seminggu yang lalu kau pergi begitu saja dariku. Kau tampak lebih bahagia sekarang, tentunya bukan denganku tapi dengan lelaki yang berdiri di sampingmu, yang tangannya menggenggam erat tanganmu.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!