[caption caption="Ilustrasi : dokpri"][/caption]
"Kapan kau akan mengenalkan aku pada orang tuamu?"
Dio terdiam, seperti enggan menjawab.
"Menunggu lagi.. Aku benci itu. Aku butuh kepastian." Keluh Sandra dengan raut kecewa.
Dio menghela napas. Seperti sedang menyiapkan jawaban untuk Sandra, kekasih yang telah dipacarinya diam-diam selama tiga tahun.Â
"Mungkin terdengar lucu, tapi Ibu berharap Kak Taufanlah yang menikah terlebih dahulu." Kemudian suara Dio terdengar, parau.Â
Sandra terdiam beberapa saat, kemudian segera menutup pembicaraannya dengan Dio yang kini tinggal di kota lain.Â
**
Beberapa bulan kemudian
"Sandra, aku ada kabar bahagia, ini kabar bahagia untuk kita!"
Sandra terdiam menunggu suara Dio di balik telepon.
"Kak Taufan akan bertunangan dan segera menikah, itu tandanya.... Tandanya kita juga akan segera menyusul. Aku akan segera melamarmu setelahnya." Ucap Dio antuasias.
"Maaf Dio, aku tak bisa.."
"Maksudmu?"
"Aku tak bisa menikah denganmu."
"Tak bisa menikah denganku? Maksudmu apa?"
"Aku sudah bertunangan dan akan menikah dengan kakakmu."
Senyap, sambungan telepon terputus.
Â
Ilustrasi : dokumentasi pribadi
Baca juga :
1. [Fiksi RKJ] Larangan untuk Mama
2. [Fiksi RKJ] Ini Tentang Dena
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H