Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Fiksi Enam Kata

25 Januari 2016   13:35 Diperbarui: 27 Januari 2016   10:09 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TEMA : ULANG TAHUN

1.KADO TERINDAH DARI TUHAN

Tangisan bayi.

Setelah belasan tahun menanti.

2.MELETUS BALON HIJAU, DOR!

Pesta kacau.

Dada Mauren terhunus peluru.

3.USIA TERAKHIR

Pesta usai.

Mata tertutup.

Napas terhenti.

4.KEJUTAN ULANG TAHUN

Pesta usai.

Kau ucapkan kata "putus".

5.KEJUTAN ULANG TAHUN DI SEKOLAH

Selamatkan kepala.

Telur dan terigu menanti.

6.KADO TERINDAH DARI SANG KEKASIH

Janur kuning melengkung.

Ijab kabul.

Sah!

7.TIUP LILIN

70.

Aku masih mencintaimu.

Seperti dulu.

----------

TEMA : GURU

1.AKU BENCI MATEMATIKA

Sejak Ibu guru mencintai Randi, kekasihku.

2.WAKTUNYA PELAJARAN PPKN!

Ucap sang guru.

Melakukan tindak asusila.

3.WAKTUNYA MAKAN SIANG

Guruku kesal.

Sebatang kapur menyumpal mulutku.

4.PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Gubuk reyot.

Makan seadanya.

Hidup sengsara.

5.SETELAH PENGAMBILAN RAPOR

Pak guru menagih janji.

Menuju penghulu.

6.JASA YANG TERLUPA

Guru mengajar.

Murid pintar, lalu melupa.

7.ORANGTUAKU SEORANG GURU

Nilai raporku kebakaran.

Tak naik kelas.

----------

TEMA : KENANGAN

1.HUJAN

Sebaris kenangan.

Luruh.

Jatuh dari langit.

2.ALBUM FOTO PERNIKAHAN

Kenangan bahagia.

Sebelum istrinya meminta cerai.

3.SURAT CINTA

Kutemukan dirimu.

Dalam amplop gambar hati.

4.SETELAH KEPERGIANNYA

Seribu hari.

Mengenang Ibu.

Mendulang rindu.

5.CINTA MONYET

Berjuta rasanya.

Sekarang, "makan tuh cinta!"

6.TEROR

Miscall.

Nomor asing.

"Pasti mantanku lagi."

7.SEBUAH KISAH KLASIK DARI MASA LALU

Sahabat jadi pacar dahulu.

Menikahlah kemudian.

---------- 

TEMA : HUJAN

1.KEBANJIRAN ORDER

Hujan datang.

Anak-anak bersorak tawarkan payung.

2.HUJAN UANG

Tak mendung.

Warga berdatangan, ingin kaya.

3.KOLAM RENANG BARU

Baru dibuka, setelah semalaman hujan lebat.

4.KAKEK PENJUAL ES CINCAU

Mencari tempat berteduh, dagangan tak laku.

5.LARIS MANIS

Penjual payung pada saat musim hujan.

6.KOTA HUJAN

Hujan selalu datang.

Tak pernah kemarau.

7.SETELAH LAMA KEMARAU

Tumbuhan menari, tak jadi mati.

Segar kembali.

----------

TEMA : AKHIR PEKAN

1.LDR

Waktunya ngedate.

Aku bergegas menelepon kekasihku.

2.LEMBUR

Gagal malam mingguan.

Deadline pekerjaan menanti.

3.SAAT MALAM MINGGU TIBA

Aku berkencan, dengan bayanganku di cermin.

4.MALAM MINGGU

Sepasang kekasih bermesraan.

Aku menjaga parkiran.

5.BERTEMU TERE LIYE

Malam minggu, mencairkan "RINDU", oh bahagianya.

6.MINGGU KELABU

Aku menunggumu, kau jalan dengan mantanmu.

7.HAPPY WEEKEND!

Ambil bahan, buat bumbu, ayo masak!

----------


TEMA : IBU

1.MEMELUK IBU

Bahagiaku memelukmu, oh ternyata hanya mimpi.

2.DI TELAPAK KAKI IBU

Wangi nirwana.

Dari balik telapak kakimu.

3.BERKUNJUNG KE RUMAH IBU

Aku datang.

Membawa bunga.

Untuk nisanmu.

4.SEMANGKUK SOTO UNTUK IBU

Terdiri dari setangkup doa dan rindu.

5.KEBOHONGAN IBU

"Kalian saja makan, aku tak lapar."

6.MULTITASKING

Mencuci sambil menggendong.

Menyapu sambil memasak.

7.IBUKU SUPERHERO

Bekerja, tak kenal lelah dan waktu

 

 

*Seluruh ilustrasi gambar adalah milik penulis

*diikutsertakan dalam perang fiksi enam kata di grup FB RTC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun