Aaaaaaa..nak singkoooooong.. Aaaaaa..nak singkooooong..!!
Bocah-bocah menyoraki.
Budi tertunduk, menyimpan sedih.
“Mak, kenapa mereka sebut aku anak singkong?”
Bocah yang berusia sepuluh tahun itu tampak gelisah. Emaknya hanya terdiam, sesekali menggelengkan kepala, menyiratkan ketidaktahuan.
Suatu saat kau akan tahu, Nak. Batin Saodah.
***
Sebelas tahun pernikahan bukanlah waktu yang singkat, tapi Saodah dan suaminya belum juga dikaruniai keturunan.
Mereka memutuskan untuk mengumpulkan puluhan batang singkong, merebus, menumbuknya dan membentuk adonan singkong tersebut seperti layaknya seorang anak kecil.
“Pet, terompet, keserempet, prett..prett.. Jadilah kau seorang anak lelaki!” Mulut Saodah dan suaminya komat-kamit.
Kau bukan terlahir dari rahimku. Kau memang anak singkong, Budi.
--------------------------------
Kamis, 22 Oktober 2015
Sumber Ilustrasi : Singkong
#FFSeninKamis
#FF100K
#FiksiPutri
#AbaikanMantra :D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI