Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas Jalanan

3 Mei 2014   02:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399035516506921303

[caption id="attachment_334448" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (benradit.wordpress.com)"][/caption]

(1)

Nafas mungil mendengkur nyenyak

Erat memeluk gitar kecil yang sedari tadi lelah berteriak

Merekam bunga tidur yang tinggalkan sebaris jejak

Sementara manusia angkuh berjejal mendesak

Memadati ruang ego yang makin hari kian sesak

.

(2)

Raganya tunjukkan ribuan gurat lelah

Telah ia kerahkan energi dengan susah payah

Dari mentari mulai bersinar hingga malam telah terbelah

Demi untuk dapatkan beberapa keping rupiah

Agar tetap dapat menuntut ilmu di sekolah

.

(3)

Menjalani hidup di jalanan yang keras

Tak membuatnya lantas menjadi anak malas

Semangat terus terpacu walau kaki berjalan tanpa alas

Berjuta mimpi tampak bergelinjang pada lugunya paras

Berpikir hendak dibawa kemana pikiran-pikiran yang masih waras

.

(4)

Keringat bertemu pada peluh yang mencekat malam

Impian rupawan semoga mampu hapuskan nyata yang kelam

Pada alas tidur berupa kardus suram

Ia sandarkan cita-cita yang sempat menyelam

Moga esok hari akan datang masa depan indah tersulam

*

2 Mei 2014

Kepada anak jalanan yang tetap semangat untuk (tetap) bersekolah

‘Selamat Hari Pendidikan Nasional’

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun