Menyibak tirai yang tersungkur pada jelata malam
Sesuara bising ikut menyumbangkan keramaian pada suasana hening
Terdapat keping-keping hati yang tercecer – berantakan
Aku memungutnya, dengan perlahan
Hati adalah barang pecah belah
Bila tak berhati-hati kau menggenggamnya, maka akan dengan mudah ia dapat hancur
.
Aku berjalan mengikuti arus deras kaki yang melangkah
Bertanya pada setiap orang yang berlalu
“Apakah ini hatimu Tuan?”
“Apakah hati ini milikmu Nona?”
Tiada yang mampu berkata, semua memilih bungkam
Lantas mengapa semua bungkam?
Lalu hati ini milik siapa?
Tolong beritahu aku..
.
: Hati yang tak bertuan
*
Ilustrasi : coba klik disini deh :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H