Kala itu senja ditemani rintik nan romantis. Disebuah persimpangan jalan ada seorang gadis manis. Tubuh mungilnya dibasahi oleh gerimis. Akankah mata indahnya sesak sembunyikan tangis?
Setiap melewati jalan itu aku selalu melihatnya. Gadis manis yang membuatku menjadi semakin penasaran.
“Hei, gadis manis siapa namamu?”
Yang ditanya hanya terdiam. Lalu aku bertanya lagi.
“Hei, apakah kau mendengarku? Namaku Rey.”
“Kau suka dengan hujan?” Tanyaku lagi.
Gadis itu mengangguk, kemudian mengangkat sedikit wajahnya. Wajahnya begitu manis. Lebih manis dari yang aku bayangkan sebelumnya.
Keesokan harinya kami bertemu lagi. Seperti Biasa tubuh gadis tersebut basah kuyup. Seakan berlari mengejar arah hujan.
“Namamu siapa? Kita belum berkenalan bukan?” Lalu aku mengulurkan tanganku, berharap sang gadis merespon.
“Kiki..”
“Kau tinggal dimana?”