Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiga Belas Tahun yang Lalu

25 September 2014   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara tangismu memekik malam yang hening

Wajahnya tak mampu sembunyikan aliran bening

Gurat lelahnya seakan hilang sekejap

Melihat senyummu indah mengecap

**

Ratusan jejak telah kau tapaki

Merangkai beribu mimpi juga imaji

Mencoba genggam erat realita

Membuka tirai cakrawala

*

Adikku sayang,

Bukanlah aku yang menjadikanmu setegar karang

Namun terkadang,

Hidup memaksamu bak gemintang

Terus benderang

Walau hatimu kerontang

Walau langkah kaki bagai ditepi jurang

Walau berbagai macam ujian coba menghadang

Pasrahkan segala, panjatkan doa berdentang

Kelak kau kan temukan gemilang

*

Tiga belas tahun berlalu

Guratkan rindu

Bertemankan syahdu

Bahwa hidup tak selalu semanis madu

Hanya kepada-Nya segala doa tertuju

Semoga tercapai segala cita dan cintamu

Semoga terpuji segala lakumu

Segala pinta hendak meramu

Memelukmu penuh haru

*

Tiga belas tahun yang lalu, dari rahim ibuku, kau dilahirkan. Pada tengah malam, suara tangismu pecahkan sunyi. Aku tak ingin melihatmu, aku takut. Pada saat itu aku hanyalah bocah kecil yang tak ingin berbagi, berbagi kasih sayang ibu dan bapak. Sehari, dua hari, tiga hari, kemudian aku memberanikan diri, melihat wajah mungilmu, melihat wajah teduhmu yang membuat seluruh egoku luruh. Terkadang aku ikut tersenyum bila melihatmu tersenyum. Terkadang aku ikut tertawa bila melihatmu tertawa. Dan terkadang air mataku pun menetes bila melihatmu menangis. Adikku, tak terasa, tiga belas tahun berlalu. Dua puluh dua bulan hidup tanpa seorang ibu pastilah begitu berat ya untukmu? Tenang ya, ada aku yang begitu menyayangimu, ada aku yang akan mengerahkan segenap tenagaku untukmu. Walau aku pasti tak sesempurna ibu. Selamat Ulang Tahun Adikku..

--- oOo ---

Sumber Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun