Di lapangan Simbarwaringin didepan kecamatan Trimurjo,Lampung Tengah. Tgl 16 Agustus 2014, diadakan lomba baris berbaris tingkat SD, acara di mulai pkl.07.00 dengan apel barisan, selain dari pihak sekolahan hadir juga dari Koramil, Polsek, Kecamatan, Kelurahan,yang berada di wilayah Trimurjo.
Lomba baris-berbaris ini diikuti peserta tingkat SD sekecamatan Trimurjo .Acara lomba peserta-pesertanya bersemangat luar biasa, mereka , anak-anak muda ini dengan tegapnya berbaris bak Pejuang 45, bersemangat mengelilingi wilayah Trimurjo yang panas terik hari ini. Mereka dengan bangganya dan penuh semangat mengelilingi Desanya, dari desa 11A, melewati pasar Simbaringin, melewati persawahan tempat orang tuanya menafkahinya, disamping kanan-kirinya berdiri tinggi tegak rumah-rumah Walet, lalui melewati pinggiran sungai, dan melewati pabrik-pabrik singkong,pabrik kerupuk, peternakan ayam,peternakan babi, dan lewat juga kolam-kolam ikan, Toko-toko kelontong disepanjang jalan.Sungguh beragam matapencahariannya.
Kira-kira pkl.10.00 ,peserta lomba sudah sampai di lapangan Simbarwaringin.
Acara selanjutnya disamping lapangan di depan kecamatan Trimurjo dipakai untuk berlatih Drum Band. Latihan anak-anak muda ini diperuntukkan acara Kemerdekaan esok hari tgl.17 Agutus.lagu-lagu Perjuangan dilantunkan  dengan apik dan bersemangat,sungguh cukup elok melihatnya.
Ada yang menarik lagi menjelang dirayakannya hari kemerdekaan esok hari. Bahkan disini ada Waralaba yang membuka stand dari pagi hingga sore, ditengah keramaian acara menjelang tujuh belasan ini. Beberapa Waralaba menjadi penguasa pasar di daerah Trimurjo ini. Maju menyerang dengan berbagai senjata promosi diperagakan, dengan menggunakan mobil Troley dan Tenda, dengan gagah beraninya membuka jualan di antara pedagang rumahan yang bermodal pas-pasan. Senjata lain yang digunakan, pelayanan yang memanjakan konsumen desa,salah satunya dengan memberi harga yang lebih murah dari harga warung,kios di desa. Mengadakan bagi hadiah bagi yang ikut member, Waralaba mempunyai kekuatan besar dalam keuangan dengan mudah membuat promosi-promosi, ada juga layanan antar barang bila membeli dengan target pembelian yang telah ditentukan.
Pemerintah Daerah sebaik ya memperhatikan serius tentang Waralaba ini dengan memperhatikan keberadaan usaha dagang masyarakat, agar para usaha rakyat tidak tertekan dan bisa tumbuh. Dengan kekuatan yang besar Waralaba bisa seenaknya masuk ke desa-desa, ini juga dimungkinkan karena kerjasama dengan oknum pemerintahan. Seharusnya ada pemisah antara usaha rakyat dengan usaha konglomerat, pertempuran ini bisa terjadi dan tidak seimbang ini bisa membunuh daya kreatif masyarakat yang baru tumbuh, ketentuan- ketentuan aturan persaingan usaha belum serius di benahi.
Hal penting yang perlu di perhatikan dalam menjalankan peraturan tersebut yaitu memberi kesempatan bagi usaha warga, dan menggaris bawahi penggunaan keterlibatan bahan baku lokal, produk lokal daerah, termasuk sumber daya lokal untuk waralaba, Pemerintah berkeharusan membantu menggabungkan/mensinergikan usaha lokal dengan waralaba.
Meski memperlihatkan peraturan masuknya waralaba yag belum menunjukkan kerjasama dengan usaha lokal,sebab dari sisi produk tidaklah berbeda ( sejenis ), yang harus dibenahi  aturan daerah jangan menjadikan penjajah pasar bagi masyarakat daerah, tetapi harus bisa sinergi dalam berusaha, sehingga tidak terjadi monopoli ataupun penjajahan antar sesama pencari rejeki.
Bagi wirausahawan, Waralaba ini seperti pohon uang, siap memanen buahnya. Bagi warga daerah jualan warung atau kios, untuk menyambung hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H