Mohon tunggu...
Puti Lona
Puti Lona Mohon Tunggu... Penulis - Mandiri

Pengamat Sospol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Epyardi Asda, Sukses dengan Niat Membahagiakan Ibu

13 April 2024   11:47 Diperbarui: 13 April 2024   11:50 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang yang sukses karena niat untuk membahagiakan ibunya, juga atas doa ibu. Salah satu kisah tersebut ialah kisah Epyardi Asda, yang kini menjabat sebagai Bupati Solok.


Epyardi yang dikenal publik sekarang ini ialah orang yang sukses. Barangkali belum banyak orang yang tahu bahwa dulu ia dan keluarganya termasuk kalangan yang susah.

"Saya anak petani miskin. Bapak saya hanya kusir bendi. Ibu saya pedagang beras keliling. Kami 12 orang bersaudara. Meninggal 4 karena busung lapar. Kalau saya ingat itu, saya jadi sedih. Ibu saya berdagang ke mana-mana," kata Epyardi menceritakan kisah hidupnya sebagaimana dikutip dari siaran berjudul "Wisuda Periode 132 Universitas Negeri Padang, 27 September 2023" di akun UNP TV. Ia menyampaikan cerita itu di hadapan ribuan wisudawan di Universitas Negeri Padang (UNP).

Karena melihat kondisi keluarganya, Epyardi berniat untuk melakukan sesuatu bagi orang tuanya. Pada 1985, setelah diwisuda, ia berangkat meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Singapura dengan uang pinjaman. Saat itu ia merupakan anak buah kapal. Ia naik kapal ikan menuju Singapura. Dari Sumatera Barat ia pergi ke Tanjung Pinang, lalu menumpang dengan kapal ikan sampai ke Batam.  

"Di Batam saya urus bebas fiskal karena saya tidak punya uang sama sekali. Hanya dipinjami uang untuk sekadar hidup. Sampai di Singapura, saya berkeliling ke mana-mana. Alhamdulillah karena berkat rahmat Allah, karena niat saya ingin membantu ibu saya, mambangkik batang tarandam, menjadikan keluarga saya terhormat, Allah mempermudah. Akhirnya saya dapat pekerjaan," tutur Epyardi.

Setelah mendapatkan pekerjaan, Epyardi menelepon orang yang ia pinjami uang untuk berangkat ke Singapura. Ia memberi tahu orang tersebut bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi gaji pertamanya tidak ia gunakan bukan untuk membayar utang, melainkan ia serahkan seluruhnya kepada ibunya. Orang tersebut setuju dengan permintaan Epyardi. Pada bulan kedua ia bekerja, barulah ia membayar utang.  

"Bulan ketiga saya buatkan sesuatu untuk orang tua saya. Akhirnya semuanya alhamdulillah, berkat rahmat Allah, semuanya saya lalui. Singkat cerita, saya bisa seperti ini karena cuma apa? Karena niat saya untuk menyenangkan hati ibu saya. Karena ibu adalah salah satu makhluk yang sangat diagungkan, bahkan menurut sabda Rasulullah, selain kepada Allah kepada siapa kita berbakti, ibumu, ibumu, ibumu," ucap Epyardi.

Kepada para wisudawan ia berpesan agar meniatkan segala sesuatu yang dilakukan untuk menyenangkan hati ibu. Dengan begitu, insyaallah semua langkah akan dipermudah oleh Allah.

"Lakukan sesuatu. Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Niatkan untuk membantu orang tua, jangan untuk membantu diri sendiri. Insyaallah, dengan niat seperti itu, saya yakin Allah akan mempermudah semua langkah adik-adik semuanya," kata Epyardi disambut oleh gemuruh tepuk tangan para wisudawan.

Sabda Rasulullah yang disebut Epyardi tersebut merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari nomor 5971 dan Muslim nomor 2548. Dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah, hadis tersebut berbunyi, "Seseorang datang kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Rasulullah menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Rasulullah menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Rasulullah menjawab, 'Kemudian ayahmu'."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun