Bonus Domografi Dan Generasi Berencana Dalam MPLS 2024
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat SMA, SMK, MAN di kota Salatiga tahun 2024,  diperkaya dengan materi tentang Bonus Demografi dan Generasi Berencana. Materi ini disampaikan oleh pengurus Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) Kota Salatiga. FAPSEDU yang merupakan mitra dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB),  terbeban untuk  berkontribusi bagi terwujudnya keluarga yang sejahtera dan berkualitas. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut banyak cara yang bisa dilakukan. Maka pemberian materi terkait Bonus Demografi dan Generasi Berencana perlu disampaikan sejak anak-anak di usia remaja, dengan demikian mereka sudah memiliki cara pandang bagaimana bertindak sebagai remaja, dan bagaimana merencanakan kehidupan di masa depan termasuk merencakan berkeluarga.
Pengurus FAPSEDU  yang diterjunkan ke sekolah-sekolah tahun 2024 ini antara lain dr. Adistia Widiasari (SMA N 1 Salatiga), Sumarno, S.Ag., MM, (SMA N 2 Salatiga), Purwanto, M.Pd (SMA Kristen 1 Salatiga), Dr. Aprilian Ria Adisti, S.Pd., M.Pd. (SMK N 1 Salatiga), Dr. Bambang Ismanto, M.Si.(SMK N 2 Salatiga), Mudatsir, M.Ag.     (SMK N 3 Salatiga), dr Adis dan  Dr Sri Suwartiningsih dan Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si (SMA Kristen Satya Wacana), Dr. Achmad Maimun, M.Ag, MAN Salatiga, dan KH. Syatibi      (SMK Diponegoro).
Beberapa kisah para pemateri di berbagai sekolah dapat disampaikan sebagai berikut. Dr. Aprilian Ria Adisti, M.Pd memberikan materi di  SMK Negeri 1 Salatiga 23 Juli 2024. Dr. Aprilian menyampaikan materi tentang Generasi Berencana (Gen-Re) dan menekankan pentingnya untuk tidak menikah di usia muda. Dalam presentasinya, Dosen UIN Salatiga itu  menekankan pentingnya perencanaan masa depan bagi generasi muda, terutama dalam aspek pendidikan, karier, dan kehidupan pribadi. Materi Generasi Berencana (Gen-Re) dirancang untuk memberikan wawasan dan keterampilan yang diperlukan bagi siswa agar dapat membuat keputusan yang tepat dan terencana dalam hidup mereka. Dr. Aprilian juga menjelaskan risiko-risiko yang terkait dengan pernikahan di usia muda, termasuk dampaknya pada kesehatan, pendidikan, dan stabilitas ekonomi. Ia mendorong siswa untuk fokus pada pengembangan diri dan pencapaian tujuan-tujuan pribadi sebelum memutuskan untuk menikah.
"Kami ingin siswa-siswa memahami bahwa ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menikah. Dengan menunda pernikahan, mereka dapat mengejar pendidikan lebih tinggi dan mempersiapkan diri untuk karier yang sukses, yang pada akhirnya akan memberikan fondasi yang lebih kuat untuk membangun keluarga di masa depan," ujar Dr. Aprilian dalam sesi tersebut.
MPLS di SMK N 1 Salatiga tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, tetapi juga memberikan pendidikan karakter dan wawasan penting seperti yang disampaikan dalam materi Gen-Re. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.
Selanjutnya dr. Adistia Widyasari Indrawinata, dokter dari Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga menyampaikan tema  kesehatan reproduksi remaja  meliputi  pengenalan dan fungsi organ vital tubuh manusia, pergaulan remaja, kehamilan tidak diinginkan, seks bebas, merokok, Narkoba, HIV-AIDS.  dr. Adistia menyampaikan,  kita ingin dan berharap ke depannya bisa  menciptakan kaum muda, penerus generasi bangsa menjadi lebih berkualitas dan bermartabat, dengan cara  menjauhi seks bebas, merokok dan Narkoba. Selanjutnya menjadikan remaja sehat, remaja yang berprestasi dan remaja berkualitas.
Di bagian lain Dr. Sri Suwartiningsih menyampaikan materi di  Sekolah Menengah Atas Kristen Satya Wacana (SMA Laboratorium) dan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMA N 1) Salatiga. Dosen FISKOM UKSW itu memaparkan bahwa bulan Juli, merupakan bulan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan atas (SLTA). Sebagai anggota  Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) dan dosen di Universitas Kristen Satya Wacana, memberikan materi kepada para remaja merupakan kesempatan yang menyenangkan. Berbicara di sekitar kurang lebih 800 siswa yang akan memasuki kelas 1 SMA atau kelas 10 SLTA tentang materi bagaimana siswa yang berusia remaja harus dapat mengisi masa remajanya dengan baik dan sukacita agar besok di masa tuanya memiliki cerita dan kenangan indah adalah penting.