KETUA BKGS SALATIGA MERAIH DPRD AWARD
Momentun HUT Salatiga ke 1274, Dewan Perwakilah Rakyat Daereh (DPRD) Kota Salatiga menggelar Rapat Paripurna Istimewa di Lapangan Pancasila 24 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Kota Salatiga yang sebelumnya telah diselenggarakan Upacara Peringatan HUT Kota Salatiga, dilanjutkan dengan Kenduri Rakyat dan selanjutnya Kirab  Budaya.
Salah satu agenda Rapat Paripurna Istimewa adalah pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang selama ini dianggap berjasa dalam memajukan Kota Salatiga. Tahun  ini terkait dengan Pendidikan dan Literasi. Purwanto yang adalah Ketua BKGS Kota Salatiga salah satu penerima penghargaan tersebut bersama 13 tokoh lainnya. Pemberian DPRD Award tertuang dalam Surat Keputusan  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga No. 173.2/14.1/VII/2024 tanggal 15 Juli 2024.
Adapun tokoh-tokoh lain yang juga mendapatkan DPRD Award tersebut adalah Fenny Ayuningtyas (SLBN Salatiga/guru inovatif Komunitas Sahabat Tuli), Anggun Tri Raka Aji (Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia, merintis ruang perpustakaan braille di Perpustakaan Salatiga), Septi Peni Wulandari (Pendidik, Penulis Buku, Dan Pemerhati Pendidikan), Dr Ameliasari Tauresia Kesuma SE MPd (MAN Salatiga), Ahmad Rokhim SHut SPdSd (Ketua Yayasan Wahana Bina Masyarakat Salatiga), Kyai Abdullah Al Bazi (pendidik santri dari keluarga tidak mampu), Pdt Dr Eli Tambunan STh MPd (Pendiri Sekolah Berbasis Alam Jungle School), Slamet Raharjo (Sejarawan dan penulis), Prof Dr Zakiyuddin Baidhawy MAg (Rektor Uin Salatiga), Ahmad Sabiqul Umam (Difabel dan Guru Taman Pendidikan Al-Qur'an), Djuniyati Supoyo (Pendiri Perpustakaan Dahlia Salatiga), Prof Dr Intiyas Utami SE MSi Ak (Rektor UKSW Peringkat Pertama Academic Leader Pimpinan Universitas LLDIKTI Wilayah VI Jateng), Siti Sundari SPd MPd (Pendidik KB Islam-RA Masyithoh, memperjuangkan kesetaraan Paud Non Formal). (Suara Merdeka.com, 24 Juli 2024).
Ketua BKGS mendapatkan DPRD Award karena dianggap berjasa dalam penyediaan Guru Relawan Pendidikan Agama Kristen & Katolik untuk SD-SD Negeri di lingkungan Kota Salatiga, yang selanjutnya disebut Program Guru Relawan PAK BKGS. Pekerjaan ini dimulai sejak tanggal 22 September 2018, dengan diperolehnya informasi  kekosongan Guru-Guru Agama Kristen dan Katolik di 22 SD Negeri di Kota Salatiga. Informasi ini disampaikan oleh Penyelenggara Bimas Kristen Kota Salatiga Bapak Dwi  Kuncoro, M.Pd.
Hal ini  menarik disikapi oleh Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS)  dan menggugah BKGS untuk berkontribusi mencari jalan keluar dari persoalan tersebut. Maka  tanggal 3 Oktober 2018  Purwanto, Pdt. Urip Yudhono dan Maria Martinah mencoba menjajagi beberapa gereja dan Yayasan Cahaya Bagi Negeri melalui Ibu Purwati, MA.  Ketiga person tersebut mencoba melempar ide, gagasan serta permasalahan yang terjadi, bagaimana pandangan gereja melihat realita yang demikian. Perjalanan menuju Gereja Bethany Indonesia, Gereja Baptis Indonesia Jemaat Hidup Baru, Jemaat Kristen Indonesia Keluarga Kerajaan, dan Gereja Mawar Saron Jl. Sukowati Salatiga. Dari penjajagan beberapa gereja ditemukan kesimpulan bahwa gereja terpanggil untuk memberikan jalan keluar dari persoalan yang ada.
Maka BKGS segera menyusun rencana dengan menyiapkan Guru relawan  Pendidikan Agama Kristen / Katolik, yang akan diupayakan  dari gereja anggota BKGS. Relawan tersebut akan diutus untuk melayani dalam hal ini mengajar di sekolah-sekolah yang selama ini belum ada guru agama Kristen dan Katolik. Masalah yang muncul berikutnya adalah, bagaimana dengan kebutuhan transport atau honor untuk para relawan? Maka lagi-lagi gereja anggota BKGS diharapkan bisa berkontribusi dalam penyediaan honor dan fasilitas transport bagi para Guru relawan.
Setelah dianggap cukup siap baik ketersediaan relawan maupun honornya disampaikan kepada BKGS harus melakukan pendekatan kepada pihak Birokrasi, sebab cita-cita yang baik harus dilakukan dengan cara yang  baik, benar dan legal, tidak melanggar regulasi sebab program ini menyangkut masyakarat banyak dan jangka panjang. Prinsipnya BKGS ingin membantu, bukan mengganggu.  Pendekatan dilakukan dengan audiensi Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga dalam hal ini Penyelenggara Bimas Krsiten Kota Salatiga dan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Salatiga.Â
Sebanyak 13 kali BKGS melakukan berbagai pendekatan untuk meyakinkan pada para pihak bahwa yang dilakukan BKGS dalam rangka berkontribusi bagi permasalahan pendidikan di kota Salatiga,  bukan untuk tujuan ekonomis apalagi  politis. Ketika terjadi permasalahan yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak BKGS menempuh cara-cara elegan bukan melalui demo-demo di jalan-jalan, walaupun seandainya terdapat demo-demo yang dilakukan oleh pihak manapun tentu itu kita hargani sebab kegiatan itu juga dilindungi oleh Undang-Udang. BKGS tidak menempuh cara yang demikian, namun BKGS berupaya memberikan solusi riil  bagi persoalan yang ada.
Setelah melalui diskusi akhirnya terjadilah MoU antara BKGS dengan Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Hari Senin, tanggal 13 Mei 2019 ditandatanganilah MoU antara Purwanto, M.Pd sebagai Ketua Umum BKGS dengan Yuni Ambarwati, SH selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga.Â
Penandatanganan dilaksanakan di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)  Salatiga dengan disaksikan oleh  Pembantu Dekan Fakultas Teologi UKSW beserta lebih dari 30 Pendeta dan Romo dari gereja-gereja di Kota Salatiga. Dengan telah ditandatanganinya MoU tersebut maka secara resmi  BKGS bisa mendistribusikan relawan ke sekolah-sekolah dasar negeri di Kota Salatiga.
