Mohon tunggu...
Puteri Rakhma
Puteri Rakhma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seren Taun

23 April 2020   13:18 Diperbarui: 23 April 2020   13:22 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seren taun adalah suatu upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan setiap tahun. Upacara ini berlangsung khidmat dan ramai di berbagai desa adat Sunda. Upacara adat sebagai syukuran masyarakat ini diramaikan ribuan masyarakat sekitarnya, bahkan dari beberapa daerah di Jawa Barat dan mancanegara. Ada beberapa desa adat Sunda yang menggelar Seren taun tiap tahunnya. Salah satunya adalah Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Seren Taun berasal dari Bahasa Sunda seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Menurut tradisi masyarakat petani sunda, Seren Taun adalah suatu sarana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.

Di Desa Cigugur, Kuningan, upacara ini  diselenggarakan setiap tanggal 22 Rayagung-bulan terakhir pada sistem penanggalan Sunda, sebagaimana biasa, dipusatkan di pendopo Paseban Tri Panca Tunggal, kediaman Pangeran Djatikusumah, yang didirikan tahun 1840. Ada tiga tahapan ritual dalam upacara Seren Taun, yaitu :

1. Damar Sewu

Adalah suatu gambaran manusia dalam menjalani kehidupan baik sosial maupun pribadi. Damar sewu atau seribu damar merupakan acara pembuka dalam upacara Seren Taun. Damar sewu diadakan pada malam hari (sekitar jam 7 malam) dimulai dengan penyalaan obor besar yang ada di halaman Gedung Paseban Tri Panca Tunggal oleh seorang pemuda yang menunggangi kuda sambil membawa obor. Setelah obor menyala, dilanjutkan dengan menyalakan obor obor lain yang berada di sepanjang jalan Desa Cigugur. Upacara damar sewu di desa cigugur akan diterangi oleh damar yang jumlahnya sangat banyak.

2. Tari Buyung.

Gerakannya menggambarkan hubungan manusia dengan alam. Dalam tarian tersebut, manusia diajak untuk lebih dekat dengan alam dan mencintainya sebagai sahabat yang harus terus berjalan bersama.

Setiap gerakan dalam tari Buyung memiliki makna . Menginjak kendi sambil membawa buyung di kepala (nyuhun) erat relevansinya dengan ungkapan "di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung". Buyung adalah sejenis alat yang terbuat dari logam maupun tanah liat yang digunakan oleh sebagian wanita desa pada zaman dulu untuk mengambil air di sungai, danau, mata air, atau di kolam.

3. Pesta Dadung

Sebagai Upaya meruwat antara energi positif dan negatif akan keseimbangan alam. Pesta Dadung merupakan upacara sakral masyarakat dilaksanakan di kawasan gunung batu yang merupakan upaya menjaga keseimbangan antara positif dan negatif di alam agar hama dan unsur negatif tidak mengganggu dan muncul kehidupan manusia. Setelah pesta Dadung berakhir, bisanya akan ditanami pohon dikawasan tersebut.

Puncak upacara Seren Taun serupa festival arak-arakan masyarakat terdiri dari 4 formasi barisan muda-mudi, ibu-ibu, bapak-bapak, dan rombongan atraksi kesenian yang membawa hasil panen dari empat penjuru Cigugur. Barisan terdepan, dua orang pemudi membawa padi, buah-buahan, dan umbi-umbian yang diikuti oleh seorang pemuda membawa payung janur bersusun tiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun