SHARES BUY-BACK? YA DAN TIDAK (1)
Â
Terjadinya penurunan harga saham di bursa memunculkan wacana pembelian kembali saham perusahaan (shares buy-back/SBB).
Â
Banyak yang tidak paham, bahwa program SBB adalah bagian yang normal dari tata-kelola perusahaan yang merupakan tanggung-jawab manajemen. Tidak bisa mentang-mentang pemerintah adalah pemilik (majoritas) sejumlah perusahaan yang sahamnya sudah tercatat di Bursa, lantas program SBB tersebut bisa dijalankan melalui sebuah instruksi. Manajemen perusahaan publik bukan aparat kementrian yang bisa dikomando dengan sebuah surat perintah.
Â
Tidak tepat untuk menempatkan program SBB sebagai bentuk reaktif yang bertujuan untuk mencegah kemerosotan harga saham. Karena jika tujuannya untuk mengatur harga, maka hal itu sama saja dengan upaya untuk memanipulasi pasar. Memanipulasi harga pasar tentu tidak membuat perusahaan lantas lebih bernilai dimata investors. Upaya semacam itu, jika dilakukan, hanya akan menarik speculators yang rentang investasi-nya sangat pendek.
Â
Apakah program shares buy-back merupakan tindakan yang benar, atau merugikan, harus dikaji dalam ruang lingkup fungsi manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan.
Â
Capital Allocation. Manajemen memperoleh mandat dari pemegang saham untuk dapat mengelola kegiatan usaha perusahaan. Karena itu, setiap tindakan dan langkah yang dilakukannya harus mampu memberikan manfaat yang optimum bagi para pemegang saham.