Momok paling menakutkan nomor 2 di dunia itu adalah berbicara di depan umum. Semenakutkan itu sehingga seminar public speaking yang saya dan tim selenggarakan menjadi sebegitu diminati dan selalu "fully booked". Ada yang ikut karena penugasan dari kantor, ada yang ikut karena merasa “kepepet” harus sering berbicara di depan publik, dan ada yang ikut tanpa tahu semendesak apa mereka ikut.
Apa pun motivasi mereka, penting bagi saya menegaskan betapa penting kemampuan berbicara di depan publik bagi siapa pun, termasuk sales dan leader. Sales sangat membutuhkan kecakapan ini tatkala memperkenalkan produk lewat presentasi. Leader sangat membutuhkan kecakapan ini terutama ketika menyuntikkan semangat dan arahan kepada tim. Keduanya membutuhkan kecakapan berbicara di depan publik yang persuasif dan inspiratif. Persuasif berarti mempengaruhi, inspiratif berarti menggerakkan dari dalam.
Di kelas PERSUASIVE PUBLIC SPEAKING yang saya bawakan, saya dan tim mengajarkan dan melatihkan kemampuan berbicara di depan publik dengan metode yang masuk di akal dan mudah dipraktikkan. Di artikel ini saya sampaikan alur pembelajarannya supaya anda mulai bisa mencicipi bagaimana asyiknya berbicara di depan publik, sebelum anda ikuti “coaching clinic” bersama saya.
#1 Gusur Belenggu Mental
Semula, saya menganggap bahwa belenggu mental hanya menghinggapi mereka yang belum pernah atau baru pertama kali berbicara di depan umum. Ternyata tidak. Mereka yang sudah kerap tampil pun tak jarang mengalami apa yang disebut sebagai demam panggung. Juga saya. Ada saat-saat tertentu saya merasa grogi—level belenggu mental yang ringan, ketika merasa audiens yang bakal mendengarkan saya lebih hebat, lebih berilmu, lebih berpengalaman, dan lebih-lebih yang lain. Kadang juga merasa tidak terlalu menguasai materi, terutama ketika diminta berbicara dadakan di sebuah acara. Kadang sepele: salah kostum.
Setelah belajar NLP (neuro-linguistic programming), belenggu mental seperti itu sangat mudah dan cepat saya atasi. Anda bisa dengan mudah menirunya. Saat anda diminta berbicara di depan publik, bersyukurlah, sambil tarik-lepas nafas sewajarnya, bahwa anda mendapatkan kepercayaan, dan mampu menunjukkan bahwa anda layak dipercaya. Bayangkan bagaimana tepuk tangan audiens akan bergemuruh saat kita selesai berbicara nanti.
#2 Akrabi Audiens
Hadir lebih awal adalah prinsip saya dalam acara apa pun, lebih-lebih di acara yang menempatkan saya sebagai pembicara, baik sebagai salesmanship trainer maupun sebagai leadership coach. Satu jam lebih awal setidaknya. Secara teknis, datang lebih awal penting untuk memastikan bahwa ruangan telah tertata sesuai dengan keinginan kita, sistem tata suara sudah bagus, dan perlengkapan lain sudah tersedia di tempatnya.
Secara mental—ini yang lebih penting, datang lebih awal menempatkan kita sebagai “penguasa arena”. Kita yang menyambut audiens. Bisa betul-betul menyambut secara fisik lewat menyalami audiens, bisa menyambut secara imajiner lewat mengamati dari balik tirai satu per satu audiens yang datang. Pengenalan kita akan audiens sangat mempengaruhi kesiapan kita berbicara. Dengan mengenali profil mereka, kita bisa menyapa mereka secara personal. Audiens yang disapa biasanya lebih apresiatif karena merasa dimanusiakan.
#3 Fokus pada Topik
Nah, ternyata, menurut pengalaman para pembicara publik terkemuka, seperti saya juga alami, kesiapan mental lebih penting didulukan daripada kesiapan materi bicara. Artinya, begitu tiba saatnya kita berbicara, kesiapan mental lebih menentukan keberhasilan penampilan kita—sebab kesiapan materi sudah semestinya beres saat kita berangkat ke acara.
Nah, begitu kita siap-diri dan siap-audiens, segera fokuskan konsentrasi anda pada materi yang akan disampaikan. Buka kembali catatan anda dan cermati urutan penyampaian serta kata-kata kunci yang penting disampaikan. Minum air putih hangat sebelum naik panggung lebih disarankan. Melangkah tegak lebih meyakinkan. Dan pastikan, begitu berhadapan dengan mikrofon, artikulasi anda harus jelas. Arahkan tatapan mata menyapu seluruh audiens. Tarik nafas sebentar dan sapa mereka mulai dari audiens yang anda anggap penting.
Selesai. Jika tahapan ini anda lalui dengan lancar, sejatinya sebagai sales anda sudah berhasil berjualan 50%. Sebagai leader, anda pun sudah mengantongi 50% kepercayaan dari audiens. Selebihnya, 100% keberhasilan tinggal anda sempurnakan dengan waktu dan ruang yang tersedia.
Sederhana sekali, kan? Dan anda tahu, sales dan leader terbaik sadari betapa pentingnya kemampuan berbicara di depan publik. Mereka terus melatih kecakapan ini supaya kapan pun mereka diminta, atau ada kesempatan untuk direbut, mereka siap tampil. Mereka sadar, baik untuk berjualan maupun memimpin tim, kesan tak kalah penting dibandingkan pesan.
Sekiranya para Sahabat Juara tertarik untuk mendalami lebih lanjut tentang Persuasive Public Speaking dan Impactful Business Presentation dapat langsung menghubungi tim saya di 021-2932-1243 dan 0813-1009-2248, SEKARANG! Info lebih detil di sini.
Salam Juara!
Putera Lengkong, MBA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H