Berlaku dalam bisnis. Sedikit atau banyak ceruk pasar anda raup, anda adalah pemenang. Artinya, anda sudah layak berada dalam lingkaran industri. Jika tidak layak maka anda sudah ada di luar. Nah, jika anda tidak menjaga diri dengan melatih kemampuan, saat putaran bisnis melaju kencang, dan anda tidak siap, anda pasti terjungkal ke luar arena. Sebaliknya, jika anda siap, setidaknya anda bisa bertahan di dalam arena dan ketika momentum tiba anda berkesempatan menjadi pemenang.
Jadi, jelas, latih diri terus-menerus: ya anda, ya tim anda. Ikuti dan tuntaskan training-training terbaik yang ada, seperti yang banyak disediakan oleh Ekselensi Training Indonesia yang saya pimpin: leadership, problem solving decision making, marketing, salesmanship, team building, training for trainers, dan lain sebagainya . Apa manfaat training seperti ini?
Pertama, menjaga kebugaran, baik pengetahuan, keterampilan, sikap maupun kebugaran otak (pikiran) kita.
Kedua, menjaga kesiapan. Di pelatihan, peserta akan menyadari bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka perlu terus diberdayakan kelenturannya agar jika sewaktu-waktu pertandingan nyata digelar, mereka tinggal unjuk gigi.
Ketika, menaikkan level. Training yang baik adalah training yang mengantarkan peserta untuk menambah dan melipatgandakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karena menyadari bahwa pertandingan di depan mata mereka adalah pertandingan yang kelasnya lebih tinggi—yakni diikuti oleh para pemenang yang pasti mau menjadi pemenang sejati—sehingga apa yang mereka kuasai sekarang tidak cukup.
Artinya, ikuti pelatihan terbaik, supaya anda dan tim anda paham betapa tidak cukup menuding faktor luar sebagai penyebab perlambatan ekonomi, melainkan mengatakan pada diri sendiri betapa tidak cukup kapasitas sekarang untuk memenangi pertandingan berikutnya. Ini berlaku bagi siapa pun: baik pemenang atau pun yang kalah. Ya, siapa pun yang mau menang di pertandingan berikutnya.
Salam Juara!
Putera Lengkong, MBA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H