Kecepatan adalah impian buruk organisasi atau perusahaan besar. Di level ide mereka setuju dengan gagasan kecepatan. Namun di level operasional mereka kedodoran. Ibarat rangkaian kereta api, tenaga besar lokomotif kerap terhambat oleh sikap pasrah gerbong yang digandengnya. Organisasi besar perlu belajar dari konsep kereta listrik yang membagi sumber-sumber tenaganya di tiap gerbong sehingga akselerasi kecepatan mereka merata.
- Tidak terkomunikasikan
Nah, ini yang kerap dilupakan. Kecepatan ada dalam kompetisi. Dan kompetisi yang sempurna adalah kompetisi terbuka. Artinya ada pihak lain mengetahui, yang menyaksikan, dan yang kemudian memberikan penilaian. Apalagi di era digital sekarang, penting bagi organisasi atau perusahaan untuk mempublikasikan langkah mereka. Jadikan media dan publik sebagai wasit yang menyetujui bahwa langkah anda cepat dan lebih cepat dari yang lain. Jangan klaim sendiri dalam kesunyian. Publikasikan, supaya tim internal Anda juga menyadari bahwa deklarasi mereka punya konsekuensi pertanggungjawaban akan keberhasilannya nanti.
Lalu, bagaimana risiko tersebut diantisipasi? Cara-cara terbaik apa saja yang sebaiknya anda,organisasi anda, dan perusahaan anda tempuh supaya KECEPATAN PELAKSANAAN yang sudah ditentukan menjamin keberhasilan di akhir nanti? Lewat materi “START STRONG” saya melatih tim Astra Life menemukan dan mengoperasionalkan gagasan KECEPATAN tersebut. Organisasi dan perusahaan anda juga bisa mengundang saya untuk meng-instal program teruji ini supaya organisasi dan perusahaan anda makin TERUJI sebagai YANG TERDEPAN.
Putera Lengkong, MBA
Coach Olimpian Emas Indonesia di Rio 2016
Motivator PARA JUARA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H