Â
Â
SEMU IMAJI
:pusvi defi
Â
Tidak kah gigil malam menyedot sumsum tulang ingatanmu, Za?
di sini
di sana
disitu
tidak kutemukan bangkai igaumu di ruas ranjang erang,
telah samar benih rahim rindu itu kita eram
memupuk khodrat sebagai sepasang kunangkunang yang menanti
Laju-laju kau terbang sendiri, tanpa mempeduli sayapku yang patah dimakan semu
Â
Â
Pekanbaru, 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!