Aaaahhh sungguh sial....Sepanjang jalan tadi aku terus menggerutui diriku sendiri.
Hampir saja aku terlambat, hampir saja aku kehilangan kesempatan bertemu denganmu seperti setiap pagi-pagi sebelumnya.
Hampir saja aku tak sempat menyapamu.
Bisa-bisanya aku bangun terlambat pagi ini.
Bagaimana mungkin aku bisa terlambat bangun?
Apakah karena aku terlalu lelah? Lelah memikirkan apa yang harus aku katakan bila bertemu denganmu.
Apa kau tau aku mulai merindukan senyuman hangatmu saat menyapaku.
Aku juga mulai merindukan lembut tanganmu saat bisa berjabat tangan dengan tanganku.
Tanganmu yang mungil dibanding ukuran tanganku.
Rasanya begitu pas untuk ku genggam.
Sungguh aku ingin menggengamnya erat ke dalam tanganku ini.