Minato Kanae, seorang penulis novel misteri terkenal, selalu menghasilkan karya yang menarik untuk dibaca. Setelah sukses dengan novel debutnya, Confessions, yang meraih posisi pertama dalam 10 besar novel misteri terbaik versi Weekly Bunshun, Minato Kanae kemudian menerbitkan buku berikutnya, Penance.
Penance mengisahkan sudut pandang masing-masing tokoh, yaitu Sae, Maki, Akiko, dan Yuka, yang menceritakan penderitaan mereka setelah teman mereka, Emily, terbunuh 15 tahun lalu. Setiap karakter memiliki cerita sendiri yang saling terhubung, yang akhirnya membawa mereka pada kesimpulan akhir cerita.
Menariknya, selain mengisahkan tragedi pembunuhan, Kanae juga mengungkap sisi gelap pola asuh di masyarakat Jepang yang jarang dibahas. Dia menunjukkan bagaimana lingkungan rumah dapat mempengaruhi karakter hingga ke persepsi anak. Kanae percaya bahwa pola asuh yang salah dapat berdampak negatif, terutama pada anak yang mengalami trauma. Hal ini terlihat jelas pada keempat tokoh yang menjadi saksi pembunuhan Emily saat mereka masih kelas 4 SD.
Kanae mengungkap bahwa pola asuh di Jepang, yang mengharuskan anak menjaga keharmonisan keluarga dengan mengesampingkan perasaan mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengendalikan diri dan emosi mereka agar tidak mengganggu ketenangan keluarga.
Contohnya, tokoh Sae tidak berhasil mengatasi traumanya karena tidak ada penanganan yang serius setelah kejadian itu. Ibunya memilih diam dan tidak membahas trauma yang dialami Sae, sehingga Sae tidak mendapatkan penanganan yang optimal. Akibatnya, Sae mengalami masalah perkembangan fisik, seperti tubuh yang tidak bertambah tinggi dan tidak menstruasi sampai menikah.
Alice Miller, seorang psikolog, psikoanalis, dan filsuf Yahudi berkata :
Kita tidak tahu, bagaimana dunia suatu saat nanti jika anak-anak dibesarkan dengan baik, jika orang tua mau memperlakukan anaknya dengan serius dan rasa hormat sebagai manusia.
Seperti Miller, Kanae yakin bahwa kejadian yang menimpa Sae tidak akan terjadi jika ibunya bisa menanggapi traumanya dengan serius.
Berbeda dengan Sae, Maki sebagai anak tertua dididik dengan disiplin dan tanggung jawab. Namun, saat menghadapi tragedi, Maki justru menunjukkan sikap yang berlawanan.
Maki ketakutan dan lari pulang saat tragedi terjadi, tetapi dia dimarahi dan dipukul oleh ibunya karena dianggap memalukan. Kanae ingin mengubah pola ini dengan menampilkan contoh kasus yang dihadapi Maki.
Simon Baron-Cohen, seorang psikolog, dalam bukunya Zero Degrees of Empathy: A New Theory of Human Cruelty mengatakan :
Orang tua yang mendisiplinkan anak mereka dengan mendiskusikan konsekuensi dari tindakan anak mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki perkembangan moral yang baik dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan dengan metode otoriter dan hukuman.
Ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai Kanae dalam novelnya.
Kanae berhasil mengungkap sisi gelap pola asuh dalam kehidupan setiap tokoh, sehingga membuat kita merasa empati saat membacanya. Sebagai pembaca, kita diajak untuk menilai apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan orang tua, terutama terhadap anak yang mengalami trauma.
Kanae menekankan bahwa di era modern ini, pola asuh sebaiknya lebih humanis dan fleksibel, bukan otoriter.
Orang tua perlu menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk anak. Kanae juga menekankan pentingnya membangun hubungan emosional melalui komunikasi dan keterbukaan, karena orang tua adalah dukungan utama anak. Seperti yang dikatakan Oscar Wilde :
Cara terbaik untuk membuat anak baik adalah dengan membuat mereka bahagia.
Karakter yang kuat di masa depan dibangun dari dasar yang baik sejak kecil. Jika pola asuh yang buruk tidak diubah, dampaknya bisa berlanjut ke generasi berikutnya.
Anak-anak harus dibesarkan dengan didikan yang baik dan diperlakukan dengan hormat seperti orang dewasa. Charles Raison pernah berkata :
Satu generasi dari orang tua yang sangat mencintai akan mengubah otak generasi berikutnya, dan dengan itu, mengubah dunia. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang baik yang bisa menjadi panutan bagi anak kita.
Identitas Buku
Judul Buku : Penance
Penulis : Minato Kanae
Tahun Terbit : 9 Juli 2020
Penerbit : Haru
Bahasa : Indonesia
Penerjemah : Andry Setiawan
Jumlah Halaman : 304