Kemampuan ini membuat Stubby sering menjadi alarm dini untuk serangan gas. Dia akan membangunkan penjaga yang sedang tidur untuk memperingatkan pasukan lainnya tentang serangan gas dari Jerman.
Stubby sangat membantu dalam menemukan serdadu yang terluka di medan perang sehingga mereka bisa mendapat pertolongan medis. Selain itu, Stubby juga berperan penting dalam melacak mata-mata Jerman yang sedang memetakan tata letak parit Sekutu.
Berkat peranannya yang membantu serdadu Sekutu, Stubby diangkat menjadi Sersan. Hal ini menjadikannya anjing pertama yang mendapat pangkat militer dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada April 1918, Stubby terus mendukung resimen dan serdadu Sekutu ketika Infanteri ke-102 bergabung dalam misi menyerang pasukan Jerman di Seicheprey, sebuah desa di timur laut Prancis yang diduduki oleh musuh.
Selama misi penyerangan itu, hujan granat melukai pasukan Sekutu, termasuk Stubby yang juga terluka. Dia mendapat luka pecahan peluru di kaki dan dadanya, dan dirawat di Rumah Sakit Palang Merah.
Meskipun sedang dirawat, Stubby senang berkeliling di rumah sakit, mengunjungi tentara yang terluka untuk memberikan semangat. Dia akhirnya kembali ke medan pertempuran pada musim panas 1918.
Setelah pulih dari lukanya, Stubby turut serta dalam misi merebut Chteau-Thierry, sebuah komune di sepanjang Sungai Marne (sekitar 95 kilometer dari Paris). Pertempuran bersejarah ini terjadi pada 18 Juli 1918, di mana Stubby berperan penting dalam memberi peringatan tentang serangan Jerman dan meningkatkan moral pasukan Sekutu dalam Perang Dunia I.
Setelah pertempuran berakhir, para wanita di komune tersebut membuatkan Stubby sebuah selimut chamois yang dihiasi dengan tanda pangkat, lambang garis luka militer, dan bendera Sekutu sebagai penghargaan atas pengabdiannya dalam dinas militer. Dia juga dianugerahi berbagai medali sebagai penghargaan atas jasanya.
Dalam catatan sejarah, Stubby ikut serta dalam 17 pertempuran selama Perang Dunia I. Ketika kembali ke Amerika Serikat, dia diselundupkan kembali seperti saat berangkat dari Connecticut. Tentu saja, ini merupakan tugas yang rumit mengingat ketenaran Stubby selama perang.
Setelah tiba di Amerika Serikat, Stubby diangkat menjadi anggota seumur hidup Legiun AS. Dia memiliki kesempatan untuk berbaris dalam setiap parade Legiun dan menghadiri semua konvensi dari akhir perang hingga akhir hidupnya pada tahun 1926.
Karena pengabdiannya dalam misi perang, Jenderal John Pershing, panglima tertinggi pasukan AS, menghormati Stubby pada tahun 1921 di Gedung Putih. Pershing memberikan medali anjing pahlawan emas dari Humane Education Society, lembaga yang kemudian menjadi dasar bagi Humane Society yang berfokus pada perlindungan hewan.