Mohon tunggu...
Puspita Yudaningrum
Puspita Yudaningrum Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Student in Bengkulu University, I love writing, and I'm a big dreamer who still fight to make it happen

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Virus Penghancur Negara

4 Mei 2014   00:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Jika kita perhatikan, semakin bertambah majunya teknologi, semakin bertambah pula jumlah virus-virus berbahaya, contohnya saja virus corona yang sempat membuat khawatir jamaah haji tahun lalu. Selain itu ada juga virus H7N9 yang menginfeksi TKI di Hong Kong. Hal tersebut tentunya membuat masyarakat menjadi khawatir. Namun, ada juga virus yang telah lama ada dan semakin lama akibat dari virus tersebut semakin berbahaya bahkan dapat meruntuhkan suatu negara. Apakah virus berbahaya tersebut? Jawabannya adalah bekerja dengan lamban atau lebih sering dikenal dengan sebutan lelet.

Lelet merupakan suatu sikap yang ditunjukan oleh seserang yang bekerja dengan lamban. Virus ini dapat menyebar dengan cepat jika kita sering berinteraksi atau bergaul dengan orang yang memiliki sikap lelet tersebut. Seperti pengalaman saya beberapa hari yang lalu saat mengerjakan tugas kuliah bersama teman-teman. Seharusnya tugas tersebut bisa diselesaikan dalam satu hari, tapi karena ada teman yang kerjanya lelet sehingga kami tidak bisa menyelesaikan tugas tersebut sesuai target. Kejadian ini sangat merugikan, karena mau tidak mau kami harus menambah waktu untuk mengerjakannya. Seharusnya jika tugas itu dapat selesai tepat waktu, kami dapat menggunakan waktu kami untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.

Virus lelet ini dapat menjadi bencana besar bagi suatu negara terlebih di zaman globalisasi seperti sekarang. Saat ini semua orang dituntut untuk cepat dan selalu berkejar-kejaran dengan waktu. Istilah “time is money” akan semakin bertambah eksis. Terlebih pada tahun 2015 nanti yang bisa dikatakan tidak sampai satu tahun lagi, kita akan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dimana mulai tahun tersebut semua negara di ASEAN dapat bertansaksi dengan bebas dan cepat. Pada tahun itu juga, tenaga kerja asing akan menyerbu Indonesia karena konsep pasar bebas yang ditetapkan tersebut. Sehingga orang-orang yang akan mendapatkan kerja hanyalah orang-orang yang berkompeten, mampu menguasai teknologi dan mampu berbahasa asing serta tidak lelet dalam bekerja.

Mulai tahun 2015 semua dituntut untuk bekerja dengan cepat karena persaingan yang semakin ketat. Orang-orang yang lelet dalam bekerja tidak akan mendapatkan pekerjaan karena akan dinilai tidak memiliki kompeten. Uang akan terus berputar dengan kencang setiap detiknya. Jika kita bekerja dengan lamban atau lelet, kita akan tertinggal jauh dengan orang lain. Banyak perusahaan-perusahaan besar akan mundur bahkan bangkrut jika tidak dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu faktor utama kemunduran tersebut ialah karena pekerja dalam perusahaan tersebut bekerja dengan lamban.

Tidak bisa dipungkiri, Indonesia adalah negara yang kurang disiplin atau tidak on time jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Bagaimana bisa on time jika bekerja saja lelet? Apa penyebab Indonesia yang memiliki jumlah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah hingga detik ini belum bisa menjadi negara maju? Salah satunya adalah kurang disiplin yang ditunjukkan dengan tidak tepat waktu pada hampir semua hal, termasuk lelet dalam bekerja.

Mengapa Jepang yang memiliki sumbar daya alam yang terbatas bisa muncul menjadi raksasa ekonomi dunia dan mampu menyaingi Amerika? Karena mereka memiliki disiplin yang tinggi dan pekerja keras. Jika ini terus terjadi, Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, bahkan Indonesia akan menjadi yang mundur dan tertindas. Tenaga kerja Indonesia hanya akan menjadi tenaga kerja kasar dan bergaji murah.

Sebagai bangsa Indonesia kita harus menjauhkan diri dari virus lelet dan harus membangun sikap disiplin mulai dari diri sendiri agar Indonesia tidak menjadi negara yang tertindas. Lelet membuat kita menjadi tidak tepat waktu, tidak tepat waktu membuat kita menjadi tertinggal, tertinggal membuat kita menjadi mundur, dan mundur membuat kita menjadi hancur. Tepat waktu dan tidak lelet dalam bekerja adalah satu langkah sederhana untuk membuat perubahan yang luar bisa yang dapat menjadikan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun